Sedekah Ilmu untuk Masa Depan

Nov 2, 2021 | Tajuk

Views: 0

Memberi bantuan berupa uang dan benda bisa habis dalam sekejap, banyak yang juga lebih bernilai untuk diberikan dan bisa tak lekang oleh waktu, yaitu ilmu. Mengangkat harkat derajat martabat manusia tidak bisa dengan sekedar uang dan benda, ilmu dapat melakukannya. Ibadah sedekah ilmu sungguh banyak manfaat, bukan hanya untuk diri sendiri.

Hati ini teriris dan tersayat melihat banyak sekali yang susah dan tidak mampu, apalagi tidak memiliki daya untuk membantu semua. Uang dan benda yang sanggup diberikan jumlahnya terbatas, tidak bisa juga secara terus menerus. Harus ada cara lain yang diberikan, paling tidak memberikan kesempatan untuk mereka menjadi berdaya dan mandiri.

Buku-buku bisa juga diberikan tetapi apakah bisa membantu semua untuk bisa benar berilmu? Memiliki daya baca dan bahasa tidak bisa dari sekedar membaca, apalagi bila tidak diajarkan untuk mengerti. Salah baca bisa salah mengerti, arti dan makna kata tidak hanya sekedar tekstual dan tersurat, ada yang tersirat dan tergantung pada konteksnya.

Literasi bukan sekedar membaca tetapi kemampuan menemukan masalah dan solusi. Pola pikir, cara berpikir, struktur dalam berpikir tidak semudah itu didapatkan. Sudah banyak membaca, sekolah tinggi, gerat sederet pun tidak mampu membawa negeri menjadi adil, makmur, dan sejahtera, penuh adab dan etika, terhormat dan berkelas.

Inilah pemikiran dasar hingga akhirnya Mariska Institute dan Tinta Emas Negeri meluncurkan program 1 Buku 1 Sekolah, 1 Buku 1 Pesantren, 1 Buku 1 Kampus, dan bahkan 1 Komunitas 1 Buku. Semua ini adalah untuk kemajuan generasi masa depan. Mereka bukan hanya diajarkan menulis dengan seminar lalu ditinggal begitu saja, tetapi terus dibimbing hingga mampu menghasilkan karya original penuh adab, etika, dan berkelas. Semua menjadi bekal untuk masa depan, tulisan dan buku bisa menjadi ibadah sekaligus membuka kesempatan mendapatkan pendidikan lebih tinggi, pekerjaan layak, dan sekaligus mengangkat harkat martabat diri dan keluarga.

Untuk komunitas sebagai contoh, banyak yang bisa ditulis dan diberikan bagi generasi penerus. Daripada sibuk reuni dengan biaya besar, mengapa tidak belajar menulis dan membuat buku bagi sekolah? Para senior juga bisa cerita banyak, apalagi para veteran dan pelaku sejarah, kenapa tidak diberikan sebagai ilmu bagi generasi mendatang agar mereka tahu dan mengerti. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia jangan sampai hanya meninggalkan nama, nisan, dan foto.

Andai banyak yang mau bersama-sama Mariska Institute dan Tinta Emas Negeri melakukan sedekah ilmu ini untuk masa depan, meski perlahan dan butuh proses, tentunya ada banyak kesempatan yang bisa diraih oleh semu. Bukan soal uang, benda, tetapi soal ibadah ilmu untuk masa depan. Bayangkan berapa banyak yang terangkat harkat dan martabatnya? Berapa juga yang bisa mendapatkan ilmu lebih dari sekedar membaca dan menghafal, tetapi mampu menemukan jati diri hingga solusi dalam masalah di kehidupan?!

Meski sedikit tetapi sedekah ilmu tidak akan pernah hilang.

Mariska Lubis

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This