Views: 2
Oleh: Arrie Boediman La Ede
Incognito Pak Harto adalah sebuah buku yang bercerita tentang perjalanan sunyi seorang negarawan sejati, tentang perjalanan diam-diam seorang Presiden menemui rakyatnya.
Incognito Pak Harto masih tersimpan rapih di pustaka mini saya selain buku “Smiling General” tentunya.
Buku ini sesekali saya baca agar sosok lelaki yang lelaku hidupnya benar-benar mencerminkan keagungan teguh seorang tokoh dunia tidak hilang dari ingatan saya.
Bukan apa-apa, di kurun waktu kurang lebih 8 tahun terakhir ini, saya benar-benar merasakan virusisasi kepemimpinan sebuah sistem kereziman yang bertindak ‘ala tiba masa tiba akal.’
Di antara tumpukan hutang yang berjibun bun bun sim salabim.
Di antara ketertekanan kehidupan kaum masyarakat menengah ke bawah
Mau seperti apa bangsa ini di masa yang akan datang?
Apakah akan kembali jadi bangsa terhormat sebagaimana di era Pak Harto?
Sejatinya saya tidak ingin menciptakan mimpi baru di kepala saya, sebagaimana mimpi sepakbola nasional mendadak menjuarai sepakbola dunia.
…..
Mimpi mungkin perlu tapi berhalusinasi ya no way, tak elok.
…..
Kembali ke soal buku Incognito Pak Harto, cara penyajian perwajahan, dan konten-kontennya, menarik.
Buku ini bercerita banyak, baik melalui tulisan maupun kolase-kolase foto tentang apa dan bagaimana seorang pemimpin besar sebuah bangsa besar mempraktekkan metode kepemimpinan yang dipilihnya. Sebuah tempuhan napak tilas jalan sunyi yang menakjubkan.
Buku ini secara gamblang bercerita tentang apa dan bagaimana seorang tokoh sekaliber Pak Harto datang menemui langsung secara diam-diam rakyatnya. Semua dilakukan tanpa rekayasa, tanpa merasa perlu bermain drama dengan melibatkan puluhan kamera dan pewarta berita “prabayar dan paskabayar” atau melibatkan relawan-relawan yang berjibun yang selalu siap dengan konten-konten ‘abrakadabranya’ di berbagai jejaring sosial.
Ya, Pak Harto sampai saat ini kenangan kepemimpinannya yang membumi, benar-benar tak terlupakan.
Apapun adanya, di era Pak Harto pernah menjadikan bangsa ini sangat dihormati dan disegani oleh bangsa-bangsa lain dan pemimpin-pemimpin dunia.
“Fakta!”
“Percoyo ora percoyo penak jamane Pak Harto”
Fakta!
Note:
Semoga tulisan ini menginspirasi bagi pembaca untuk kembali mengenang seorang Pemimpin Besar, seorang Pak Harto, Presiden Kedua Republik Indonesia.
sumurserambisentul, 21 April 2022
@rrieblaede
Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa membahas aneka masalah pada masa bersangkutan.