Nada Kelam Realitas dan Pelarian

Nov 15, 2023 | Opini

Views: 0

Nampaknya dunia sedang mengalami kehancuran, perang sana-sini menghasilkan lautan mayat berserakan. Menarik juga, terkadang untuk dapat memiliki kesadaran, seseorang memanglah harus dihancurkan terlebih dahulu. Ini bukanlah suatu kejadian sulit untuk dipikirkan, melainkan sebuah hal yang begitu mudah untuk diprediksi.

Entah sudah berapa kali mereka berkata bahwa diriku selalu berpikiran negatif, bagaikan tujuan dari hidupku tidak lain dari menunggu kematian datang menjemput. Bukankah kita semua memang akan mati pada waktunya? Sulitkah bagi seseorang untuk menerima apa yang pasti terjadi? Dirimu bukanlah seseorang yang selalu berpikir positif, dirimu hanya melarikan diri dari realita dan bersembunyi di balik dilusimu yang dianggap indah.

Melihat dirimu begitu menyedihkan membuatku bahagia, mungkin terdengar kejam, namun bukankah dirimu juga demikian? Jujur saja, terkadang menjadi seorang sadistik memiliki kepuasannya tersendiri. Masihkah ingin membohongi diri sendiri sembari berkata, “Semua akan baik-baik saja?” 

Baik dan buruk juga sebenarnya tergantung persepsi. Namun, selama dirimu selamat maka akan dianggap sebagai sesuatu yang baik bukan? Bukankah itu sedikit egois?

Ketika keputusasaan datang menyerang, mereka disibukkan menyelamatkan dirinya masing-masing. Siapa peduli jikalau di sekitar mereka ada yang lebih menderita? “Yang penting diriku selamat,” katanya. 

Untuk apa? Hidup lima menit lebih lama di dunia? Kurasa tidak, mereka hanya ingin melihat bagaimana akhir dari cerita kehidupan. Menyaksikan bagaimana kehancuran terjadi dan ikut turun menikmati penderitaan layaknya seorang masokis. Sementara mereka yang telah mengorbankan dirinya berkata, “Emang enak masih hidup? Kabur terus sih…”

Apa lagi yang perlu diriku katakan di sini? Seberapa jauh dirimu berlari menghindari realita, dirinya akan selalu menemukan cara untuk datang menjemputmu. Hadapi saja, anggap dirinya hanya kesepian tanpa kehadiranmu. Masturbasi memanglah nikmat, namun bukankah lebih nikmat lagi jika melakukannya bersama pasangan?

Marra Narayan

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This