Capita Selecta Jathilan

Oct 4, 2021 | Ragam

Views: 0

Reog adalah kesenian khas dari Ponorogo, sebuah kabupaten kecil di wilayah barat Provinsi Jawa Timur. Reog telah banyak dikenal di nusantara, bahkan di manca negara. Dalam pertunjukkannya, reog dikenal memiliki unsur magis.

Salah satu bagian dari pertunjukkan reog adalah Jathilan (tari Jathilan). Tidak lengkap sebuah pagelaran reog tanpa adanya Jathilan. Jathilan adalah simbol dari sekelompok pendekar yang menunggang kuda. Dalam seni reog, Jathilan termasuk unsur penting. Penampilan Jathilan, yang menari dengan anggun merupakan aksi yang menarik. Tari Jathilan memiliki tempat di hati para penggemar reog.

Pada pertunjukkan reog di masa lalu, tari Jathilan diperagakan oleh laki-laki (gemblak). Namun sejak tahun 1980-an, tari Jathilan diperagakan oleh perempuan. Meskipun demikian penari Jathilan laki-laki tidak serta merta hilang. Jumlah penari Jathilan bervariasi sesuai jenis pertunjukkan reog. Ada dua macam pertunjukkan reog, yaitu reog obyok dan reog festival. Pada reog obyok, jumlah penari Jathilan biasanya dua orang, dengan kostum kebaya broklat bermacam warna.

Gerak tarinya tidak pakem. Tidak jarang pada sebuah pertunjukkan reog obyok, terdiri-dari Jathilan dan penari barong saja. Sedang pada reog festival, jumlah penari biasanya 12. Gerak tari antar penari adalah sama. Pada pertunjukkannya terdiri-dari penari warok (warok tua dan warok muda), Jathilan, penari bujangganong, Prabu Klonosewandono, dan penari barong/dadak merak.

Reog obyok sebenarnya jenis pertunjukkan reog lama (sudah sejak awal adanya reog), sedang reog festival adalah pertunjukkan reog sebagai ajang lomba. Reog festival mulai mulai ada era 1980-an. Sesuai perkembangan zaman, penyelenggaraan festival reog semakin meningkat. Hingga kini, festival reog diadakan sebanyak dua kali dalam satu tahun. Yaitu Festival Reog Mini yang pesertanya adalah grup-grup reog dari siswa-siswi tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Ponorogo, dan Festival Reog Nasional (FRN) yang pesertanya adalah grup-grup reog dari pelajar SMA, Perguruan Tinggi, dan umum, seluruh Indonesia. FRN digelar bersamaan dengan hari jadi Ponorogo, dikemas dalam acara Grebeg Suro, yang sekaligus menyambut tahun baru Islam.

Ponorogo, 02 Oktober 2021

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This