Tinta Emas Membahana

Aug 20, 2021 | Essai

Views: 0

Tinta Emas berkilau keemasan, semburat di dirgantara.
Pancaran sinar keemasan bergemerlap, bagai sinar matahari pagi.
Sinar keemasan memancar, ke segala arah bagai pancaran sinar bulan purnama.
Sinar emas bergerak lambat, memberi binar mengendap hinggap di bentala.

Kumenangis qolbu terhembus di dua mata suci.
Terasa teriris-iris melihat bentalaku, dihujat tak pernah berhenti.
Bumi pertiwiku tiada terputus dicabik-cabik dan dihinakan.
Saatnya kubolak balik, kusigar, kusemburatkan isinya jurang laut.

Tinta Emas sebagai ukiran, di lembaran kertas putih sepanjang sejarah.
Pembawa perubahan karena titahnya Sang Maha Tunggal.
Disimpan pundi-pundi emas dan saatnya bergelora pengisi dunia.
Tiada satupun terucap dan sepatah kata terlantunkan.

Tunduk tanpa berucap, melihat akan terbelah.
Jiwa raga terasa terikat, berjalan sesuai kehendakNya.

Tinta Sinar Emas, menuntunnya ke segala penjuru dan segala arah.
Rasa damai membahana sebagai pijakan yang sempurna.
Kemakmuran hakiki bagi rakyatnya, tinta emas sebagai pelindungnya.

24 Juli 2021

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This