Tinta Emas berkilau keemasan, semburat di dirgantara.
Pancaran sinar keemasan bergemerlap, bagai sinar matahari pagi.
Sinar keemasan memancar, ke segala arah bagai pancaran sinar bulan purnama.
Sinar emas bergerak lambat, memberi binar mengendap hinggap di bentala.
Kumenangis qolbu terhembus di dua mata suci.
Terasa teriris-iris melihat bentalaku, dihujat tak pernah berhenti.
Bumi pertiwiku tiada terputus dicabik-cabik dan dihinakan.
Saatnya kubolak balik, kusigar, kusemburatkan isinya jurang laut.
Tinta Emas sebagai ukiran, di lembaran kertas putih sepanjang sejarah.
Pembawa perubahan karena titahnya Sang Maha Tunggal.
Disimpan pundi-pundi emas dan saatnya bergelora pengisi dunia.
Tiada satupun terucap dan sepatah kata terlantunkan.
Tunduk tanpa berucap, melihat akan terbelah.
Jiwa raga terasa terikat, berjalan sesuai kehendakNya.
Tinta Sinar Emas, menuntunnya ke segala penjuru dan segala arah.
Rasa damai membahana sebagai pijakan yang sempurna.
Kemakmuran hakiki bagi rakyatnya, tinta emas sebagai pelindungnya.
24 Juli 2021
0 Comments