Jogja hujan. Dingin dan memelas.
Sekelebat surat cinta yang dulu hilang,
Melayang jatuh
Ke pangkuan hujan.
Tapi rintiknya membasah
Melumuri aspal jalan.
Berikut tintanya yang lelah.
Setia ia menjaga, agar kata kata indah dalam suratan takdir tetap terpatri
Dalam lembaran duka.
Jogja anyep kangmas.
Duduk menghitung titik air yang turun.
Tapi tiada bisa menyejukkan hati yang luka.
Jogja basah. Namun tetap membingkai kenangan…
Yogya, 04/11/2021
0 Comments