Ibukota kerajaan Persia Pasargede. Orang Persia laki-laki disebut Ki Gede. Dalam konteks ini gede bukan besar. Pondok Gede dan Bojong Gede hunian orang Persia.
Kata pasar dari Pasar Gede. Kalau Pasar Burak di Banten bukan Persia, tapi Iraq. Burak disini maknanya burung (jenis hewan). Tempat ini pernah menjadi pusat kerajinan burung-burungan dari tanah liat. Kalau ditiup bisa bunyi. Sampai dengan 1950-an di Jakarta masih dijajakan.
Pasar Senen (artinya permulaan, bahasa Swahili) di Jakarta Pusat, Pasar Rébo (artinya meriah, bahasa Swahili) di Jakarta Timur, Pasar Kemis (artinya belas kasih, bahasa Swahili) di Tangerang, Pasar Jumahat (artinya berkumpul, bahasa Swahili) di Ciputat, Tangerang, Pasar Minggu (hari Santo Dominggo) di Jakarta Selatan. Semua pasar ini berada dalam wilayah budaya Betawi.
Selasa (artinya gelap, bahasa Swahili) tidak hari pasar, dan Sabtu (Sabat) juga tidak hari pasar.
Kedua hari ini dipantang untuk transaksi.
Pantangan pada suatu waktu tak bisa berjalan karena pertambahan populasi dan perkembangan econ.
Akhirnya pasar dibuka tiap hari dengan jam buka berbeda:
- Boker, pagi-pagi sekali pukul 04.00 s/d 07.00
- Pagi pukul 07.00 s/d 10.00
- Ciplak sekitar pukul 10.00 s/d 13.00.
Memang masih ada pasar dengan nama Pasar Boker di Pasar Rébo, Pasar Pagi di Kota, Pasar Ciplak di Sawah Besar dan JakTim, tapi ini sekedar nama saja.
RSaidi
0 Comments