Jangan Merasa Memiliki

Nov 3, 2021 | Essai

Views: 0

Manusia terlahir dari bentuk wujud lemah, tidak berdaya, tidak tahu apa-apa dan buta huruf, buta aksara. Jika terlahir dengan sehat dan selamat, alhamdulillah!. Bagaimana jika tidak terlahir dengan sehat, selamat dan bagaimana jika terlahir kemudian kembali lagi dipangkuan Allah Swt.

Apakah!, Sebagai insan manusia sadar dan selalu ingat, tentunya ingat!, dalam pikiran dan benak, sampai akhir hayat dikandung badan. Apakah, Bisa lupa sampai akhir umur menua sekali, “kira-kira”, bahwa diri ini dilahirkan dari ibu yang mengandungnya!, Atau melupakan keadaan diri yang sudah menua, rapuh dan tak berdaya.

Kira-kira apa!, yang selalu melekat pada jiwa raga saat ini yang masih bisa bernafas dengan udara tanpa membeli dan bebas menghirupnya, kapan saja tanpa batas dan tanpa sekat, walaupun didalam kotak diberi lubang kecilpun masih bisa menghirup udara segarnya. Apa?!, yang diingat posisi lebih domain di dalam pikiran dan benak!, Orang tua yang melahirkan, membesarkan, membimbing dan lain-lain!, Apakah domain yang diingat harta benda, istri dan anak. Tentunya pada setiap insan manusia berbeda-beda yang ada dalam jiwa raganya.

Tidak dipungkiri sebagai insan manusia, baik secara inividu, dan apa lagi yang sudah berumahtangga, kecenderungan dan berpikir bahwa terkadang melupakan orang tuanya, secara sadar dan tidak disadari bahwa hal tersebut bisa terjadi pada setiap insan manusia dalam kehidupan dan penghidupan.

Dengan demikian pada dasarnya insan manusia, setelah adanya proses yang begitu panjang, dari muasal awal lemah tidak berdaya, menjadi kuat dan terisi serta berbagai liku-liku perjuangan begitu cukup panjang, sukses dan tidak sukses menjadikan cambuk timbulnya sebuah semangat, juga bisa menjadi lemah. Oleh karena jiwa raga setiap insan atas kehendaknya selalu berbeda, namun demikian bagaimana memacu semangat untuk perubahan walaupun kecil dan tentunya jika dipertahankan, diperjuangkan akan merangkak.

Dan jika atas perjuangan teriring doa tentunya, menjadikan perubahan pada diri manusia dan menjadi hebat, sukses dan apapun dapat dicapai dan menjadikan keluarbiasaan yang dapat dirasakan, dinikmati apa yang ada selama yang diperjuangkan, tidak menjadi lupa, bahwa lupa akan dirinya, lupa asal muasalnya, lupa dari siapa yang melahirkan, lupa akan kepercayaan dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan lain-lain tergantung dan kembali pada insan sebagai manusia.

Dan yang dimiliki khususnya pada diri insan manusia kelebihan-kelebihan atas pemberian kehendakNya, tidak menjadikan sombong, congkak dan buta mata, buta pikiran dan buta hati. Dan berusaha belajar bagaimana menegakkan sesuatu hal yang dianggapnya baik, bukan berarti meniadakan yang dihadapannya, dan memandang rendah juga, bahwa pada dasarnya sebagai insan manusia sama dihadapan Sang Maha Suci. Hanya manusialah yang mengubah keadaan menjadi berbeda, oleh karena sesuatu hal yang diraihnya menjadi lebih dan lebih, sehingga membungkusnya lupa dan lupa.

Menilik sesuatu hal yang menjadi genggamannya, naungannya dan kesuksesannya serta menjadi kuat, dan secara jiwa raga hal tersebut, bahwa “aku” adalah “aku”, dan memilikinya segala sesuatunya tidak menjadikan susah, berat dan terkendala. Maka lupa dikendalikan oleh kehebatannya, kesuksesannya, harta dan jabatannya, tingkat ekonomi dan klas sosial masyarakat, dan mengklaim diri atas perbedaan-perbedaan yang dipandang kasat mata belaka.

Kalau demikian tentunya diri manusia paling tidak belajar mengolah kembali pada situasi dasar, asal muasal awal terlahir didunia, dan menjadikan perubahan pada diri manusia, tidak membuat kelompok, klas tersendiri dan apapun yang dimilikinya, tidak menjadikan ulap diri, dan belajar apa yang dimilikinya namun tidak merasa memiliki, dikembalikan kepada Allah Swt.

Sby, 28 Oktober 2021

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This