Diam Membisu

Dec 10, 2021 | Puisi

Views: 0

Jagad jumantara madep mantep, bersila merapatkan telapak tangannya
Menutup ke dua belah mata rapat-rapat, manembah Sang Esa
Berdiam diri diikuti dengan yang lainnya, menyatukan kehendakNya
Menatap menajamkan dalam-dalam, melingkar bulat

Hawa tidak bersahabat, dersikpun membawa sandi
Panas menggeliat tak akan henti, pengisinya akan terjebak terjerat
Waktu sangat panjang, kegundahan kegelisahan membahana
Tak akan terasa dirasa, dampaknya merajalela

Kebisuannya memberi tanda, isyarat percikan aura warna darah
Auranya mengukir menggeliatkan rasa saling bersilang rasa
Carut marutnya menggelincir tajam, menabrak tak beraturan ke mana-mana
Mengikis habis meretas dalam sendi-sendi keakutan membara

Mengendap mengangkangi, memilih dan memilahnya
Lantunan yang berkarat, berkarat semakin terikat
Guratan cahayanya siapa yang berhak dan tidak berhak
Meleleh tidak terpikirkan, lunglai tak dirasa, rasa mati sudah.

Sby, 9 Desember 2021.

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This