“Inspiratif… Memotivasi Guru untuk mulai menulis,” itulah kesan umum dari para peserta “Workshop Menulis Online” bagi para guru pada kegiatan perdana Tinta Emas Negeri yang mengiringi softlaunching tintaemas.co.id, Minggu (01/08/2021). Tidak kurang dari 130 peserta dari berbagai kota dan provinsi berpartisipasi pada workshop online tersebut.
Acara yang merupakan kolaborasi antara “Rumah Fit”, Mariska Institute (MI), dan tintaemas.co.id dimulai pada jam 09.00 pagi, dibuka oleh Hasan Ridwan sebagai moderator dari “Rumah FIT”, dilanjutkan sambutan Pemred Tintaemas.co.id Pril Huseno yang menjelaskan latar belakang diselenggarakannya workshop menulis bagi para guru. Dalam sambutannya, Pril Huseno menguraikan tentang Nusantara yang kaya dengan khazanah budaya tertulis peninggalan kerajaan dan para sastrawan dari seluruh Indonesia.
“Workshop ini ingin menggali bakat-bakat terpendam dari kemampuan menulis para guru dan warga masyarakat untuk disalurkan di website tintaemas.co.id sebagai media alternatif,” tutur Pril Huseno dalam sambutannya.
Selanjutnya dijelaskan tentang Rubrikasi Tintaemas.co.id yang berciri bermartarbat, beretika dan berkelas.
Pada sesi berikutnya, Mariska Lubis sebagai narasumber utama workshop berbagi ilmu dan pengalaman selama 2 jam. Mariska menjelaskan keprihatinannya pada dunia pendidikan di tanah air.
“Tidak ada pelajaran menulis di sekolah. Bahkan di tingkat universitas pun yang ada hanyalah mata kuliah Penulisan Jurnalistik dan Penulisan Populer. Padahal di negara-negara maju, sejak dini sudah diajarkan menulis di sekolah,” jelas Mariska pada sesi pembuka.
“Di negara maju, pelajaran Membaca dan Menulis adalah pelajaran utama sampai tingkat perguruan tinggi. Sedangkan siswa di Indonesia lebih dituntut untuk menghafal. Yang difokuskan adalah Logika Nalar dan mengabaikan Logika Hati. Padahal menulis penting untuk melatih proses berpikir, dengan mengenali akar masalah dan cara menyelesaikan masalah,” urai Mariska lagi yang juga seorang penulis, budayawan dan pengusaha.
Menurut Mariska, kondisi ini mengakibatkan rendahnya budaya literasi di tanah air.
“Buku di Indonesia sangat kurang. Hanya 1 untuk Lima ribu orang,” imbuh Mariska.
Selama workshop, Mariska berupaya membangun kedekatan emosional dengan para guru yang menjadi audiensnya. Yang menarik, Mariska memberikan contoh sosok yang memotivasi dirinya untuk menulis yang tak lain adalah mantan guru di sekolahnya.
“Pak Suradi adalah Guru Sejarah yang pernah mengajar saya. Cara mengajarnya demikian memikat sehingga para muridnya di kemudian hari menulis bersama buku yang didedikasikan baginya yang berjudul “Bangga sebagai Guru”, kata Mariska memberikan contoh.
Selama workshop berlangsung, Mariska dengan antusias memotivasi para guru untuk mulai menulis.
“Kata ucapan bisa hilang sekejap, tapi yang tertulis akan abadi. Karya-karya tulis kita, akan kita tinggalkan untuk generasi mendatang. Di situlah arti penting guru untuk menulis. Jika guru menulis diharapkan bukan hanya siswa yang ikut menulis, tapi juga orangtua siswa,” Mariska menambahkan.
Workshop menulis dilaksanakan dengan kreatif dan lebih menarik, ketika dalam uraian-uraiannya narasumber selain menggunakan musik latar instrumentalia yang lembut guna merangsang rasa dan panca indra peserta, juga tidak menggunakan slide yang diharapkan bermanfaat agar peserta fokus menyimak apa yang disampaikan.
Disamping itu, penyampaian Mariska yang berbicara tanpa teks selama 2 jam terasa “mengalir lancar”. Seperti sastrawan yang sedang bertutur dengan suara lembut keibuan. Lebih terasa menghanyutkan emosi audiens ketika Mariska membacakan “Ayahku, Inspirasiku” : Sebuah surat cinta untuk almarhum Ayahanda tercinta.
Hal lain, story-telling yang disampaikan narsum merupakan kekuatan yang membuat penyampaian menjadi menarik dari awal sampai akhir. Apalagi ditambah kisah inspiratif dalam mendidik putra-putrinya yang berkesan mendalam oleh peserta.
Pada akhir acara, peserta Workshop diundang untuk mengirim naskah ke Tintaemas.co.id sebagai wadah kreasi menulis. Semua tulisan yang dimuat akan diarahkan untuk dibukukan. Mariska juga mengajak para guru menulis untuk muridnya, yang nantinya akan dibukukan dengan judul “Dari Guru untuk Muridku”. Keseluruhan agenda acara workshop ditujukan menunjang program Tinta Emas Negeri berupa “Satu Sekolah, Satu Buku” dan “Satu Kampus, Satu Buku”.
Peserta juga mendapatkan doorprize dan yang beruntung mendapatkan buku “Seni, Politik, Perjuangan” karya Mariska Lubis, Kumpulan Puisi Langit “Gelegar Suara Kalbu” Karya Yudi E. Handoyo, kolaborasi dengan Mariska Lubis, dan voucher dari Klamby Laundry.
Acara Workshop Menulis bagi Guru ditutup dengan pengumuman pemenang 2 pertanyaan terbaik serta foto bersama seluruh peserta zoom.
Terima kasih kepada Rumah Fit sebagai penyelenggara bersama Mariska Institute (MI), Tintaemas.co.id dan Klamby Laundry sebagai sponsor. Rekaman Webinar ini dapat diakses di Podcast dan Youtube : Seni, Politik dan Perjuangan.
Liputan oleh : Pandji Kiansantang
Salam Inspirasi Positif untuk tintaemas.co.id, alhamdulillah soft launchingnya berjalan dengan sukses dan lancar, semoga barokah utk Teh Mariska Lubis, Mas Pril serta seluruh tim tintaemas.co.id, para peserta wokrshop, Rumah FIT, Mariska Institute, Klamby Laundry serta barokah juga bagi Ibu Pertiwi. Aamiin yaa robbal alamin
Alhamdulillah, terimakasih atas ilmunya, semoga manfaat barakah, dan para penyaji dimudahkan segalanya terbaik, penyelenggara kegiatan dimudahkan rizkinya dan peserta mampu menyerap dan tentunya dapat kreatif dalam mencurahkan inspirasinya. mohon bimbingannya agar kami berani untuk MENULIS