Awan kelam menyelimuti negeriku
Berarak-arak menerpa menusuk dada
Lama kulupa sudah
Di mana hatiku terpatri, dan kini kutulis di lembaran ini
Daku adalah putra bangsa
Dengan suara keras menyalak
Meneriakkan…
Merdeka, merdeka, merdeka!
Tak peduli siapa engkau
Jika kau adalah aku..
Maka teriakkanlah hal yang sama
Karena aku dan kau adalah Indonesia
Kemerdekaan ini adalah usaha
Usaha pantang menyerah para pahlawan
Kemerdekaan ini adalah keringat
Yang setia mencucur ruah hingga habis
Kemerdekaan ini adalah lelah
Lelah yang setia menghantui
Kemerdekaan ini adalah darah
Karna berjuta liter darah raib untuk kemerdekaan… tergadai
Melangkah cakrawala harapanku
Dalam teguh pula tanpa irama
Mengalun di jantung putihku
Tanah airku…
Rimbun beriringan simbul keteduhan
Kokoh baja simbul kekuatan
Merah putih perlambang persatuan
Tempat darahku ……
Ayok…… !
Bangkitlah Wahai muridku
Buanglah selimut mimpi
Ketika fajar mengetuk pintu hati
Mulailah langkah beran,… mulailah
Membawa wasilah, amanah dan janji
Muridku….
Tahukah kau?
Bahwa setiap waktu
Betapa lebatnya dedaunan ilmu
Secepat musim berlalu
Muridku…
Coba kau helakan nafas hentakmu
Pada ayah bundamu, jua pada gurumu
Bahwa gunung harapan bisa kau daki,
Puncak menara bisa kau jajaki
Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan kusandangkan
Hanya kepadamu cita-cita dipertaruhkan
Taka ada suatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tanganmu
Harapan terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan
Kini…..
Mari kita beriringan, bersama menjaga pusaka berharga
Menyimpan rasa persatuan, jadikan kekuatan
Dalam simpuh naungan Pencipta
Berdo’a hindarkan amarahNya…
0 Comments