Kematian itu, hanya sebatas tembok kota yang bertengger manis di dadamu
Aku suka ketika coklat berdarah panas mengepul saban subuh
Entah kenapa fantasiku kerap berlarian ke taman-taman mimpi
Engkau tahu, aku pun kerap ambigu dalam menimang kalut
Nona itu kemarin malam mengantarkan seekor pohon
Ketika aku buka menyembul sebuah kotak
Pandora namanya
Hal-hal yang kerap rebas di bibir riuh tak utuh
Ke mana harus kucari
Kunci pembuka gua garba
Agar kematian tetap abadi dengan tangis
Bukan tawa seperti yang engkau hamburkan
Sumedang, 04 November 2021
0 Comments