Kau, berada di bilik imajinasiku. Bentuk ragamu begitu jelas, seolah-olah kau berada di sana. Tapi ketika aku menjulurkan tangan, kau pudar.
Dari semua memori di ruang jiwa, aku satukan semuanya, memproyeksikan kembali ingatan tentang kita. Aku bisa merasakanmu namun kau berada di selebu lain.
Masih ku ingat degupan cepat jiwamu, histerismu berpadu dengan gelak tawa, tangis sedu matamu, gejolak lautanmu. Semuanya masihku simpan baik di lubuk memori.
Bisikkan kalimatmu, aliran nafasmu memenuhi ruangan ini, aroma yang kucium, kehangatan yang kurasakan. Semua berasal darimu, namun hanya bisaku rasakan tidak bisa kugapai. Karena kini kau telah berpulang jauh.
Tidak Tergapai

0 Comments