Terpasung

Sep 15, 2021 | Cerpen

Sakit sekujur tubuhku. Melipat pekat masa ranumku. Ku tak diinginkan. Lahir pun tak diharapkan. Bapak menyeretku hingga terlepas jiwaku. Tercecer di bawah kaki lelaki tua pemilik lahan. Kehormatanku tergadai. Senyum kepuasan terlihat jelas di wajah bapakku. Biadab bau anyir meludah di atas diriku. Setiap jengkal dicongkelnya kepolosanku. Teriakanku melolong di bawah bekapan tangan kotor lelaki jahanam. Entah tangan siapa lagi telah mengambil sariku. Tak pernah ada lagi air mata. Jiwaku mengering. Bapakku hanya melirik dari sudut matanya sambil menghitung tumpukan rupiah di tangannya. Hutang lunas. Meja judi kembali panas. Senyum mereka, kematianku. Bagaimana aku bisa mati jika aku tak pernah hidup.

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This