Mari menari di antara frasa yang tiada makna
Melepas dahaga di relung jiwa
Dan menangis di atas asa yang tak lama jumpa
Satu per satu jelajahi tubuh kita
Meniti kulit kepala
Berjalan menuju dada
Berjumpa dengan sukma
Sambil bermandikan peluh basah
Dan kini kita bertengger pada langkah
Yang gontai menentu lara
Oh
Siapakah kita
Di antara tawa keras yang tiada berhenti bersuara
Siapakah kita yang bergerak melaju
Dengan tarian gemulai di tepian aksara
nan merontokkan dosa-dosa
Ah
Inilah yang paling berharga
Di saku kenangan yang ceruknya sudah lapuk
Dikikis tarian bahagia dan kusam di makan masa, “Sialnya aku lupa.”
Dan jiwa-jiwa runtuh dituntun menuju pusara kehancuran
8 November 2021
0 Comments