Tanahku basah
Harum bunga tujuh rupa menguar
Menusuk rongga pori-pori
Membawa jiwaku terbang bersama bidadari
Tanahku masih basah
Haru mengetuk mendung di pelupuk
Dan kepala jatuh tertunduk
Terisak untuk mereka yang pergi terlalu dini
Menyisakan asa yang hangus
Dan sejarah yang tak pernah pupus
Pada tanah yang basah aku bercerita
Betapa aku sungguh mencintainya
Tapi aku tak tahu
Bagaimana cara mengungkapkannya
Tak mengerti bagaimana cara menghapus lukanya
Aku hanya bisa melihat jejak
Tapak kaki mereka yang sanggup berjuang
Dan tetes darah mereka rela korbankan
Ya, aku bisa melihatnya
Tanpa selangkahpun, aku mengikutinya
Pada tanah basah aku bersujud
Berdoa memohon atas hati yang kalut
Agar aku bisa berdamai dengan jiwaku sendiri
Agar aku bisa mengabdi untuk negeri
Sebelum aku mati
Tanpa harga diri
Malang, 22 Agustus 2021
0 Comments