Surat untuk Ibu Pertiwi

Aug 15, 2021 | Essai

Bungo, 9 Agustus 2021.
Kepada Yth
Ibu Pertiwi
di tempat

Dengan hormat,
Nama saya Rickardo Chairat, saya meminta maaf karena saya hanya bisa diam tertunduk dengan menahan isak, menelan air mata. Saya tidak mampu berbuat banyak untuk menjagamu dan merawatmu, Ibu. Saya telah durhaka, membiarkan Ibu terbaring sendiri. Saya tidak mampu membersihkan kamarmu yang sudah kotor, banyak tikus yang datang entah dari mana.

Ibu, apa yang harus saya lakukan agar saya bisa berbuat sesuatu? Agar saya bisa mendekat ke dipanmu untuk menggantikan pakaianmu yang sudah lusuh dan compang camping itu.

Ibu, tolong berikan saya kekuatan agar bisa membersihkan kamar ini agar tikus-tikus tidak lagi berada di sini.
Ibu, engkau pasti sedih melihat semua ini.

Dari sekian banyak anakmu, tidak satupun yang berani mengangkat sapu untuk bersihkan kamarmu. Tidak ada yang berani mendekat, merapat dan duduk di sampingmu, bahkan tidak ada lagi yang memelukmu. Padahal engkau selalu sayang pada anak-anakmu, dan kasih sayangmu itu tidak pernah berubah.

Ibu, apakah saya ini benar-benar anakmu?
Kalau benar saya ini anakmu, jangan biarkan saya menjadi Malin Kundang. Tolong gerakkan bibirmu, kedipkan matamu sebagai isyarat agar saya bisa berbuat.

Bukannya saya tidak berani untuk langsung bersihkan kamarmu ini Bu, tapi mereka menganggap saya hanya sebagai tamu yang harus diam. Sedangkan tamu yang sebenarnya malah mereka anggap saudara. Tamu yang bisa keluar masuk kamarmu, bahkan ada yang mengambil hakmu.

Ibu, tolong berikan isyaratmu, karena saya butuh kekuatan lebih untuk mengangkat sapu.
Maaf Ibu, dengan surat ini saya bisa memberitahumu tentang apa yang saya rasakan, karena saya tidak bisa berucap dan bicara langsung padamu.
Saya tunggu isyaratmu Ibu. Sudahi sabarmu, berikan kesempatan pada anakmu untuk berbakti. Jangan biarkan mereka memarahi anakmu ini.
Salam hormat, salam rindu, salam sehat dari salah satu anakmu.

Bungo, 9 Agustus 2021
Rickardo Chairat

Baca Juga

2 Comments

  1. Hasan Ridwan

    Juara. Teruslah menginspirasi Mas Rickardo @samba_sambalado

    • Rickardo Chairat

      🙏
      Terimkasih kanda, mohon bimbingannya. 😊

  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This