10 November 45
Surabaya banjir darah mengalir di sudut-sudut kota
Desingan peluru dan tembakan meriam
Jadi pemandangan yang menakutkan
Pesawat pembom meliuk-liuk menari mencari sasaran
Meluluhlantakkan setiap jengkal kehidupan
Rumah, gedung, kantor hancur berantakan
Bagai buluh-buluh yang berterbangan
Mayat mayat tak terhitung bergelimpangan
Bagai anai-anai yang berhamburan
Ratusan, ribuan arek arek suroboyo
Meregang nyawa mempertahankan kehormatan
Mengorbankan jiwa raga, harta demi perjuangaan
Tidak peduli hidup atau nyawa hilang
Semua diwakafkan demi masa depan
Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar
Takbir menggema dilangit Surabaya
Menembus relung hati dada para pejuang
Bung Tomo mengobarkan semangat
Membakar hasrat yang mulai melemah
Yang Takut berubah pemberani
Yang sakit tersembuhkan
Yang terluka terlupakan
Yang tertembak tak merasakan
Semua bergerak menyerbu, menyerang
Seperti macan kelaparan
Menerjang, menerkam setiap yang menghalang
Tak pedulikan senjata lengkap hebat lawan
Pistol, ketapel, batu , pasir yang yang ber asma Alloh
Bambu runcing yang ber Bismillah
Kaki, tangan, tubuh yang Ber Raja
Menghancurkan, melumat bala tentara
Yang sombong dan pongah
Lari terbirit-birit, bagi tentara tersisa
Karena Kuasa-Nya. Surabaya Merdeka
Karena pengorbanan syuhada, Surabaya berbangga
Karena kegigihan para pejuang, Surabaya tersenyum tawa
Allohu Akbar. Allohu Akbar, Allohu Akbar
Merdeka….
Sebut selalu nama-Nya
Demikian Bung Tomo mengajarkan
Malang, 09 November 2021
0 Comments