Tidak hanya melalui buku dan pena, sekarang menulis juga bisa dilakukan dengan media handphone atau komputer. Tapi sayang, yang menulis itu sekarang sudah jarang. Padahal dengan menulis, bisa meningkatkan kreatifitas dan daya ingat. Menulis juga bisa sebagai media belajar.

Apalagi dengan sistem belajar anak sekolah pada masa pandemi sekarang yang menggunakan sistem daring, membuat kreatifitas berfikir semakin kurang. Yang meningkat adalah kreatifitas mencontek melalui internet. Dan hal itu bukan saja dilakukan oleh kebanyakan siswa, tapi orang tua, pekerja bahkan guru mungkin melakukannya. Kalau hal ini makin berlarut-larut, bisa jadi menulis akan menjadi suatu hal yang “aneh” bahkan bisa hilang.

Oleh karena itu, Komunitas Geliat Ponorogo Menulis (GPM), berusaha untuk mengembalikan minat menulis dengan mengadakan Workshop Cipta Puisi dan Cerpen Untuk Guru dan Siswa SMP/Mts se Kabupaten Ponorogo-Jawa Timur pada Selasa (21/09/2021) yang dilaksanakan di SMP Negeri 5 Ponorogo. Acara tersebut didukung penuh oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Mariska Lubis, seorang penulis dan pemerhati sosial politik, yang sudah banyak melahirkan karya tulis dan buku. Mariska Lubis juga menjadi salah satu pemateri dalam acara tersebut.
Selain Mariska Lubis, acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Endang Retno Wulandari beserta staf. Workshop menulis berlangsung dengan meriah dan sukses dengan dihadiri oleh para guru dan siswa SMP/MTs se Kabupaten Ponorogo. Tercatat sekira 255 orang guru dan 900 siswa SMP/MTs mengikuti dengan antusias Workshop tersebut, baik di lokasi acara ataupun secara daring.

Dalam sambutan pada pembukaan acara, Kadis Pendidikan Kab Ponorogo Endang Retno Wulandari menyatakan bahwa para murid dan guru se Kab Ponorogo memang amat antusias untuk bisa menulis.

“Antusiasme untuk meningkatkan budaya literasi terutama kemampuan menulis amat tinggi di Kab Ponorogo, apalagi ada even yang dilaksanakan oleh Komunitas Geliat Ponorogo Menulis (GPM) pada hari ini, luar biasa semangat para peserta,” kata Endang Retno Wulandari yang biasa disapa akrab dengan “Bu Retno”.

Pada sesi acara inti Workshop sempat dibacakan oleh Mariska Lubis selaku pemateri, sebuah puisi karya Chrisna Rani Ningrum, salah seorang guru yang hadir. Mariska Lubis – yang juga seorang pengajar nasional untuk Menulis – dalam arahannya mengajak para peserta agar kembali giat untuk menulis. Selain itu Mariska juga memberikan konsep-konsep cara menulis yang baik dan benar secara sederhana, yang mudah dipahami oleh para peserta workshop.

Workshop berlangsung semangat disertai sesi tanya jawab dari peserta yang hadir ataupun melalui daring kepada pemateri. Para guru dan panitia menyatakan amat surprise dengan antusiasme peserta hingga mencapai angka luarbiasa bagi kelas menulis yang memang jarang dilaksanakan di Kab Ponorogo.

“Kami sampai meneteskan air mata saking terharunya dengan semangat menulis para guru dan murid se Kabupaten Ponorogo. Terasa waktu memang amat singkat bagi acara maha penting ini,” ujar Yuli, guru sekaligus ketua GPM.

Kepala sekolah SMPN 5 Ponorogo Ruskamto, selaku tuan rumah juga merasa puas dan senang dengan dilaksanakannya acara Geliat Ponorogo Menulis di sekolah yang dipimpinnya.

“Demi dunia pendidikan di Kab Ponogoro, saya akan melakukan apapun termasuk mendukung pelatihan menulis bagi para guru dan murid seperti ini,” papar Ruskamto dengan semangat.
Para guru dan panitia berharap, ke depan Kabupaten Ponorogo harus lebih hebat lagi dalam prestasi menulis, bahkan menargetkan sebanyak 500 buku harus diterbitkan setelah adanya workshop menulis GPM. (017)