Bidadari kecil mulai menggambar di atas kanvas. Dia hendak membuat sebuah lukisan tentang kisah cinta dua naga seperti yang ada dalam imajinasinya. Mulutnya juga tidak berhenti berceloteh, bercerita tentang cerita-cerita yang sudah ditulis dan digambarnya.
“Di ceritaku itu ada juga sekolah untuk belajar stategi perang,” katanya.
“Oh ya? Keren!”, kataku.
“Iya, jadi di sana harus belajar banyak permainan seperti catur, kartu. Belajar menggunakan kemampuan otak untuk bisa menang dalam perang,” lanjutnya.
“Wuih! Keren!”, pujiku, ‘Nanti dulu! Apa kamu terinspirasi dariku?!”, tanyaku penasaran.
“Aku cuma membayangkan dirimu ada di dalam games dan jadi guru di sekolah itu,” jawabnya polos.
Hedeh!
0 Comments