Sebagai insan manusia yang seutuhnya, lengkap setiap cabang pada jasad, bersyukur tiada yang terkurangi satupun, dan sangat bisa bermanfaat semuanya setiap organ yang terlihat dan tidak terlihat yang terbungkus dengan kulit ari, dan sebagai penyangga tulang belulang.
Resapilah jasad ini dengan kerendahan hati dengan segenap jiwa raga, waktu keheningan malam, atau disaat-saat terpanggil hati pada setiap waktu. Tanpa panggilan hati yang berada tersembunyi pada jiwa raga, tidak akan berjalan sebagaimana panggilan Yang Maha Suci. Atau pada saat bercermin, mandi dan saat-saat beraktifitas, apakah diri ini selalu ingat, mengingat kapan tepat waktunya berfikir atas diri, kehidupan, penghidupan di kala itu.
Tentunya tidak akan bisa menjawab dengan tepat, kesemuanya mengalir pada proses diri insan manusia, dari posisi awal melingkar jasad lunak tidak tau apa-apa, bungkam, tertutup mata, diracunpun diam, ditabrak dan tertabrak pun diam tanpa menjerit, kesakitan. Apakah!, Lupa, melupakan, sok hebat, sok kaya, sok luar biasa dan sok tidak ada tandingannya.
Saat ini sudah bisa berbicara, berpikir, dan berbagai macam ilmu yang dipelajari dan terbuka cakrawala dalam buah pikirannya, dan berbagai profesi, alih profesi dienyamnya. Menentukan diri sendiri, kapankah!, mulai menunjukkan kedewasaan, kematangan diri sendiri.
Sebagai insan manusia, sangatlah misterius ibaratkan “Ada” dan “Tiada”, ada sebagai wujud manusia, dan tiada siapa yang menggerakkan raganya, tentunya dijawab “Ruh, Suka, Jiwa”, kalau demikian siapakah Dia?
Kalau sadar atas kerendahan hati, tidak ada manusia yang sombong, congkak, brutal, menang-menangan, berbuat jahat. Jikalau menunjukkan sifat-sifat itu, apakah!, yang mendorong adalah “Ruh, Suka, Jiwa”, ataukah nafsunya dan ataukah yang ada didalam isi kepala “Otak”, yang terdapat rangsangan panas. Ataukah semuanya menjadi sirkulasi lingkup yang menyertainya dalam badan wadag manusia. Tidakkah bisa memilah, dipilah!.
Apakah !, semua itu mudah, namun sesungguhnya berat, kembali pada diri insan manusia atas kehendakNya, apakah!, dapat mengubah, mengendalikan, menyeimbangkan, menyelaraskan dan berjuang keras atas dirinya sendiri. Dan ataukah menjadi kebablasan tidak terkendali, sunggulah sangat sulit dipahami.
Sda, 9 Nopember 2021
Yudi E Handoyo
0 Comments