Seniman Senen

Dec 24, 2021 | Essai

Visits: 0

Seniman Senen, seniman angkatan 1950. Disebut begitu karena mereka suka duduk-duduk atau istilahnya nongkrong di Resto Padang Ismail Merapi di Kramat Bunder, Senen.

Setahu saya orang Lekra/PKI tidak nongkrong di Senen. Memang di luar orang Lekra juga banyak seniman yang tidak nongkrong di Senen.

Pada pemilu 1955 setahu saya seniman yang terlibat adalah penyanyi Melayu, S. Effendi. Ia membuat piringan hitam untuk kampanye Masyumi. Mantan seniman Senen yang di kemudian hari terlibat politik adalah penyair Asrul Sani, tahun 1977 ia bergabung dengan Partai PPP.

Seniman musik Melayu Angkatan 1950 yang sering nongkrong di Sawah Besar adalah A Chalik. Ia seorang pendiam, berbicara sekali-kali. Ia hanya mendengarkan obrolan teman-temannya tentang politik, tidak berkomentar.

Aku mengetahui Idris Sardi ketika ia mengajar menyanyi di SMA I Budi Utomo, di kelasku saja sekitar tahun 1960. Sikapnya formal dan usai mengajar langsung pulang.

Tak kusangka tahun 2016 bertemu Idris Sardi lagi (photo kiri atas) di tempat Fadli Zon pada diskusi politik dan aku sebagai pembicaranya. Idris serius mengikuti diskusi. Sejak itu aku sering jumpa Idris di forum-forum diskusi politik yang digelar Fadli.

Penyanyi Melayu dan penyanyi Jazz Munif Bahaswan juga senang mendengarkan orang bicara politik, tapi dia tak urun pendapat.

Idris dan Munif dapat dikatakan sebagai contoh partisipan seniman sejati politik. Ada hal-hal atau perilaku politik yang menyentuh perasaan kesenimanan mereka.

Sebenarnya unsur seni dalam politik juga mesti ada. Itu yang disebut the art of politic. Tapi kemana akan dicari barang begitu sekarang?

Mendengar percakapan politik di zaman now tak ada halusnya. Terkadang mimiknya pun tak ada kelembutannya.

Berpolitik sejak masa reformasi merupakan hal baru dalam sejarah politik di Indonesia. Desperate, perasaan tertekan, menjadi awan tebal yang menggantung di atas lembayung pekerja – pekerja politik.

Sebuah komunitas men-declare wakil ketua umum Gerindra, Sandiaga Uno sebagai calon presiden (capres). Sekretaris jendral (sekjen) partai langsung mengingatkan Sandi bahwa capres Gerindra adalah Pak Ketua umum (ketum).

Berita- berita tentang tuduhan selingkuh tertuju pada seorang Ketum partai juga berpotensi desperate pada yang bersangkutan.

Jika menyukai politik dengan niat merubah nasib bangsa menjadi lebih baik, yakinlah tak ada desperate hinggap ke diri Anda.

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This