Senandung Kemerdekaan Untukmu, Nak!

by | Aug 16, 2021 | Pojok

Teruntuk Pangeran dan Bidadari Indonesia,
Air mataku meleleh dengan hati penuh rasa malu dan bersalah. Diriku yang diberikan kepercayaan oleh Allah, yang menitipkan kalian kepadaku untuk dijaga, dirawat, dibesarkan menjadi manusia yang utuh, Insan Kamil, merasa tidak tahu harus berbuat apa. Situasi dan kondisi saat ini memang begitu sulit, Nak!

Bisa kurasakan betapa pedih dan beratnya kehidupan yang harus kalian alami saat ini, dan tidak mudah. Kalian tidak mendapatkan apa yang semestinya, dan bahkan tidak mendapatkan apa yang kurasakan di masa lalu saat diriku masih seusia kalian. Diriku tidak mampu memberikan yang lebih baik. Maafkan diriku, Nak!

Burung di dalam sangkar emas pun tidak mampu bahagia, apalagi bila kita sebagai manusia, harus hidup di dalam “kurungan” selama berbulan-bulan bahkan sudah lewat dari satu tahun. Manusia makhluk sosial yang tetap butuh berinteraksi dan tidak ada yang mampu hidup sendiri. Diriku pun tidak mampu.

Meski lebih banyak mulutmu terdiam dan tidak berbuat banyak, namun sesungguhnya diriku berpikir keras tentang kalian. Diriku tidak mampu melepaskan diri dari kewajiban dan rasa yang ada di dalam hatiku. Aku sangat mencintai dan menyayangi kalian. Andai aku bisa memilih, biarlah aku saja yang susah, kalian tidak usah. Aku ingin melihat kalian merdeka dan bahagia. Itu adalah Hak kalian, dan kewajibanku memberikan semua itu.

Diriku tidak mampu berkata banyak, walau banyak yang ingin aku utarakan. Semua yang ada di dalam hati dan pikiranku melebihi kata, kata-kata yang ada tidak mampu menguraikan semuanya. Senandung kemerdekaan ini kutuliskan untuk kalian semua, sebagai ungkapan rasaku, teruntuk anak-anakku, anak-anak Indonesia!
Hujan turun menutup cakrawala,
Awan menebar di sepanjang langit,
Hatiku tetap benderang saat menatapmu,
Di setiap kerlingan matamu, kulihat bintang paling terang.

Aku bersimpuh meminta kepadaNya,
Kuingin melihat kemerdekaan di setiap jiwa itu ada,
Pahit dan manis patut terus diperjuangkan,
Bukan untukku, untuk kalian pualam terindah.

Jangan sedih dan susah…
Allah selalu memberikan yang terbaik dan yang dibutuhkan…
Segala badai pasti berlalu…
Semua ada masa dan waktunya…

Raihlah kemerdekaanmu, Nak!
Kusenandungkan dalam lantunan setiap doa,
Tiada ada waktu meski sekejap terlewat,
Selalu ada cinta dan sayangku untukmu.

Bandung, 10 Agustus 2021
Peluk cium,

Mariska Lubis, S.E., M.Int.S.

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This