Sempurna Karena Keterbatasan

Sep 13, 2021 | Essai

Keterbatasan sebagai makhluk adalah sesuatu yang berguna kalau makhluk sadar akan keterbatasan itu sendiri. Apakah tumbuhan dan hewan sadar akan hal itu?
Dan bagaimana pula dengan manusia? Apakah manusia paham akan hal tersebut?
Kita mungkin sedari kecil sudah tahu tentang kelebihan manusia dari makhluk lainnya. Ya, manusia adalah makhluk sempurna. Tapi kenapa sebagai makhluk sempurna, manusia masih banyak merasa kekurangan?

Apakah karena sempurna itulah manusia sering merasa kekurangan!? Dikatakan sempurna karena manusia punya akal fikiran dan nafsu. Bagaimana dengan manusia yang sering dibilang sebagai orang gila, yang dianggap tidak berakal dan tidak punya fikiran?

Apakah orang gila tersebut lebih sempurna lagi dari orang waras? Karena mereka menjalani hidup dengan alur yang sudah ditentukan pada mereka. Dan mungkin kita jarang, bahkan tidak pernah melihat orang gila sakit. Tapi itu mungkin karena mereka tidak pernah mengeluh sakit dan pergi berobat. Dan juga jarang melihat orang gila yang meninggal di tempat yang biasa mereka lalui. Tapi itu bisa saja terjadi karena orang gila sering berpindah-pindah, tidak menetap.

Walaupun demikian, mereka yang disebut sebagai orang gila tetap merupakan makhlukNya. Dan mereka makhluk yang lebih spesial dari manusia umumnya.
Kenapa dikatakan lebih sepsial? Ya, karena mereka tidak pernah terlihat sakit, walau makan, minum dan tidur sembarangan. Cuaca juga tidak menjadi hambatan bagi mereka.
Mereka sendirian, tapi mereka tetap kuat tidak pernah terlihat mengeluh.

Bertolak belakang dengan manusia yang waras yang dianggap makhluk (lebih) sempurna (dari orang gila). Tapi kadang mengaku tidak sempurna, apalagi kalau sudah melakukan kesalahan. Maka manusia sering berucap, “Ya, namanya juga manusia, tidak ada yang sempurna dan tidak luput dari salah”.
Padahal diantara makhluk sudah jelas manusia adalah makhluk yang paling sempurna. Bingung…!?
Yah, saking sempurnanya manusia maka rasa keterbatasan itupun hadir. Karena rasa pada nafsu melahirkan keinginan yang akan dicapai.

Lucu…!? Karena jika keinginan tersebut tidak bisa dicapai, padahal sudah merasa maksimal berusaha, maka semangat bisa berubah menjadi keluhan. Dan bahkan bisa menjadi manusia spesial (gila).
Tapi kadang ada juga manusia yang belum maksimal berusaha, ia sudah pasrah duluan. Dan sering berucap, “Mungkin belum saatnya, namanya manusia, kita ini ada keterbatasan”.
Padahal kalau dia lebih giat sedikit saja lagi, maka impiannya akan tercapai.
Yah, di situlah keterbasan sebagai makhluk, walau sudah dianggap sebagai makhluk yang sempurna, namun rahasia Dia, tetap tidak akan bisa diketahui oleh para makhlukNya.

Hanya dengan mendekatkan diri kepadaNya, agar makhluk bisa menjadi tenang lahir batin dan merasakan skenario yang sudah dibuatNya. Dan manusia akan tetap merasa menjadi makhluk sempurna. Keterbatasan yang disadari dari awal, mudah-mudahan akan menjadi pemicu untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya.

Bungo, 12 September 2021

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This