Sekali Waktu di Jalan Dago

Jun 19, 2023 | Cerpen

Dari :

Pojok Kedai Lontong Medan

Ompung tidak akan bercerita tentang Situ Hiang alias Telaga Bandung yang kini telah mengering ini,Pung. Tapi, Ompung ingin bercerita tentang sebuah negeri kecil di seberang lautan sana. Negeri di mana ibumu berasal. 

Walaupun di akhir nama mu tidak tercantum sebuah marga, tapi ibumu telah menyelipkan nama asli negeri itu dalam rangkaian namamu. Cukuplah sebagai penanda bahwa dalam tubuhmu pun mengalir darah dari negeri itu.

Negeri kecil itu Pung, diapit oleh dua buah gunung merapi aktif. Sebelah Selatan Gunung Kulabu dengan komoditas kopi mandailing yang mendunia, sedang di bagian Utara Gunung Sorik Marapi dengan komoditas jeruk kualitas satu. Udaranya cukup sejuk, tidak jauh berbeda dengan di tempatmu berdiri ini. 

Negeri itu dibelah oleh Sungai Batanggadis, airnya sangat jernih, sangat jernih Pung. Dasarnya nampak dialasi oleh pasir dan batu batu kerikil. Di bagian lain airnya sangat deras dengan batu-batu besar yang mendongak dongak seperti mau menggapai gapai awan di langit. Sementara di bagian lain airnya sangat dalam, yang menjadi tempat berdiamnya ikan Mera. Ikan yang menjadi kebanggaan masyarakat di negeri itu.

Dahulu setiap pagi dan petang, Ompung mandi di sungai itu, terkadang sepulang sekolah di tengah hari terik, kami mandi beramai di bagian sungai yang agak dalam. 

Hmmm… matanya rupanya mulai redup dan akhirnya lelap.

Nyenyaklah tidurmu Pung, mimpikanlah hari-hari yang indah

Esoklah lagi kita lanjut kembali…

 Loebis Tagor

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This