Sedekah Tanpa Makna

Aug 12, 2021 | Essai

Untuk anakku tercinta di manapun kalian berada.
Ingat tidak?
Ketika suatu hari ibu bercerita.
Tentang kisah seseorang yang suka berbagi untuk sesamanya?

Ibu berharap ingatan kalian masih ada dan tajam untuk sekedar membandingkan kisahnya dengan harapan ibu kali ini.
Ada begitu banyak kata bijak yang patut kalian renungi untuk menjadi teladan sehari-hari.
Tiada bosan pula kami para guru memberi kalian nasehat layaknya ibu bapak kalian di rumah agar suatu saat kelak kalian akan menjadi manusia-manusia yang berguna bagi nusa bangsa dan negara.
Anakku, Apakah kalian mengerjakan tugas-tugas yang ibu berikan lewat pembelajaran daring?
Ibu yakin sekali banyak dari kalian yang menjawab dengan sekenanya. Yang penting mengumpulkan tugas. Meski ada juga yang serius menjawaabnya.

Ibu sedih sekali rasanya melihat deretan nama tanpa tugas sama sekali berada di kelasmu.
Lantas kurang bagaimana lagi ibu berusaha?

Teramat pilu ibu mendapati buku nilai yang kosong melompong tanpa tugas secuilpun.
Sementara engkau akan segera lulus atau naik kelas.
Ibu sudah memanggilmu berkali-kali di grup kelasmu.
Namun kamu mengabaikan ibu sama sekali.

Ibu bingung bagaimana harus memberimu nilai. Seharusnya kamu tidak naik kelas atau tidak lulus. Tapi nyatanya sistem yang berlaku mengharuskan kalian semua dinaikkan atau diluluskan. Apa ini yang namanya sedekah nilai?
Dimanapun orang bersedekah itu harusnya berpahala. Tapi ini?
Apa yang akan ibu jawab di pengadilan akherat kelak bahwa ibu dan kamu dan kita semua telah berlaku curang.
Bagaimana ibu harus mempertanggungjawabkan ini semua di hadapan Alloh?

Ayolah anak-anak
Kemajuan teknologi telah memberi kita banyak kemudahan dalam hidup.
Bahkan dalam menuntut ilmu sekalipun. Dalam mencari semua jawaban atas tugas yang diberikan guru kepadamu.
Begitu mudahnya kalian bisa browsing.
Di lain kesempatan kita bisa melakukan pembelajaran lewat google classroom, google meet atau LMS
Kita juga bisa melakukan tatap muka via zoom meeting

Apa gunanya teknologi itu hadir kalau justru makin menjauhkanmu dari perilaku pelajar yang berkepribadian mulia.
Banyak dari kalian yang menyepelekan materi dan tugas.
Kalian berpikir tidak perlu belajar giat tidak apa-apa, toh tetap naik kelas atau lulus juga.
Kalian tidak sungguh-sungguh belajar
Kalian lebih banyak bermain game dan kecanduan

Saat ibu berbagi cerita dengan teman-teman guru yang lain hasilnya sama saja dan tidak jauh berbeda.
Kalian terlalu santai dan cuek.
Dan malah kita para guru yang ribut gara-gara pandemi yang membatasi.
Wali kelas kalian harus siap jadi tameng ketidakdisiplinan sebagian dari kalian yang memang bandel, acuh, dan apatis.

Kemajuan teknologi harusnya makin mendorong kalian untuk lebih baik.
Kenyataannya tidak semua begitu. Justru kemunduran sikap, adab, dan perilaku kalian makin kentara. Banyak dari kalian yang tidak mengindahkan nasehat guru. Tidak ada rasa hormat seperti dulu. Hilangnya rasa segan dan tidak ada rasa sungkan saat bertemu.
Banyak pula dari kalian yang kehilangan pula sopan santun dan cuek serta tidak mau menyapa gurunya karena merasa tidak diajar oleh guru yang bersangkutan di kelasnya.

Wahai anak-anakku tercinta.
Kalian adalah generasi muda penerus bangsa. Calon-calon pemimpin masa depan.
Hidup ini keras. Berjuanglah dengan maksimal, dengan segenap kemampuanmu, dengan keberanian dan penuh rasa tanggung jawab.
Kerjakan semua tugasmu. Lakukan semua itu dengan hati suka cita, hati yang gembira.
Raihlah impian yang tinggi di angkasa.
Yuk, bersemangatlah!.
Hilangkan rasa malas yang menghampiri.
Satu pesan ibu, jangan biarkan bapak ibu guru bersedekah tanpa makna.

Ponorogo, 07 Agustus 2021
Rina Yunitasari

Baca Juga

2 Comments

  1. Hasan Ridwan

    Luar biasa. Barokalloh Bu

  2. Machmud

    Alhamdulillah, cocok banget. saya akan menyusulkan. mohon doa mas pril. mas hasan dan Te mariska. sebisanya

  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This