Puisi-Puisi Yudi E Handoyo

Aug 14, 2021 | Puisi

Kelam Pikiran, Qolbu

Alam berduka, biarlah berduka
Berduka sepanjang masa sudah waktunya
Semua lupa siapa dirinya
Hanya memikirkan jiwa raganya

Kata terucap tidak membawa makna
Apalah artinya hanya sementara merusak semuanya
Inginkan hidup tanpa persaingan melupakan di hadapannya
Berdiri dengan sesamanya yang sama perilakunya

Hanya semu tak jelas dari masa ke masa
Beratap tanpa penyangga
Berdiri tanpa kedua kakinya
Hanya kepala yang menjadi kebanggaannya

Terjatuh lunglai tanpa ada yang membantunya
Saat ini masih gagah dan bernyawa
Berbuat apa saja hanya memburu hingar bingarnya kemewahan
Tertutup sudah yang terbaik tidak karena Allah

Jalannya tersesat masih menganggap biasa saja
Salam penghuni alam kelam.

Insan Perusak Alam

Hawa atas sana tenang melilit sukma
Kepala terkulai seperti tanpa penyangga
Putik mata diam tak tau arah kemana
Urat wajah menghiasi alam semesta

Murkanya alam akan menabrak jiwanya
Engkaulah perusak alam yang penuh bahagia
Engkaulah penabur racun angkara murka
Engkaulah menaburkan benih-benih guratan hitam
Engkaulah membengkokkan guratan putih pengisi alam

Menjadikan alam seperti tidak bernyawa
Sang alam diam bukanlah mengamininya
Diam termangu dengan rencana Sang Ilahi

Waktu sudah dekat mengikat auramu
Auramu hitam akan membakar pikiranmu
Duhai manusia hilang rasa cinta kasih
Cinta kasih hanya ucapan di bibir tak berarti

Engkau kobarkan seakan jiwamu suci
Namun sebagai mesin perusak di alam yang penuh arti ini

Salam Ajal Kelam,

Hati Kelam

Engkau bisa rasakan hawa halus menembus hati
Menuju garis garis lurus menembus segala penjuru
Lantunan suara hati tak terdengar merebak sampai batas tanpa batas
Mengiris siapa yang ada dengan tidak bisa dirasakan

Hai.. hawa halus begitu sadunya sampai engkau terpesona
Sang pemilik memiliki semuanya diberikan kepadanya
DihadapanNya tak tahu apa yang sudah diterima
Hanya jiwa jiwa yang sama hawa halus yang dapat merasakannya

Begitu sensitifnya engkau tidak bisa merasakan keharuan
Keharuanmu hilang terbawa keharuan hawa hitam
Lupa dan lupa dan ingat sesaat kemudian kembali ke asal muasalnya
Kembali pada titik dan sulit bangkit menunggu waktu yang begitu lama

Salam Perenungan,
Yudi E Handoyo, S.H.

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This