Aku tidak bisa marah, karena bagiku kau adalah anugerah terindah yang mendekap barisan hariku penuh bahagia tumpah ruah.
Sepotong senyum yang kau titipkan pada arakan senja, menghapus kesalku jadi tawa merekah, dan rinduku tiba-tiba dipenuhi keindahan yang berlimpah.
Inikah sebuah pertanda?
Pertama kali tatapku yang bergulir nyata pada beningnya matamu, telah memasung bahagiaku tanpa ampun.
Tak peduli seberapa lemah getar itu menyisir kalam batinku.
Aku hanya tahu, ada rindu yang kujaga untukmu.
Mengenalmu adalah anugerah.
Menyakitimu adalah bencana.
Pertemuan denganmu di SMA dulu
Memantik semangatku
Awal menuju kebahagiaan.
Kamu itu majas, terlihat rumit dan lain.
Sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata
Tapi penuh pesona dan keindahan.
Sukar tuk dilupakan
Kamu selalu hadir dalam angan ku.
Bahkan saat aku tidur, kepalaku tetap disibukkan oleh bayang bayang mu.
Karena kamu selalu singgah dalam mimpiku.
Salah kah aku menulis puisi cinta untukmu ?
Depok, 170623
Saat rembulan enggan bersinar
Budi Bram
0 Comments