Saya tidak percaya bahwa perubahan sistem kapitalis yang menindas dan memeras di Indonesia saat ini akan berubah hanya dengan adanya Pemilu, atau model pajak yang ditinggikan dari si kaya untuk menolong si miskin dalam konsep negara kesejahteraan (welfare state), atau dengan revolusi kelas atau sabotase dan kudeta militer sekalipun.
Pemilu berulang-ulang tak akan mengubah politik kekuasaan pemerintah yang lembek sebagai kacung pemilik korporat kapitalis nasional dan global. Pajak tinggi dalam konsep negara kesejahteraan tak akan mengubah perilaku kongkalikong korporat dan negara yang koruptif. Revolusi kelas juga hanya akan membingungkan bagaimana buruh-buruh itu mengelola pabrik. Sabotase dan kepemimpinan diktaktur itu hanya lahirkan pemimpin-pemimpin fasis yang lakukan penindasan baru.
Saya percaya bahwa perubahan permanen terhadap sistem kapitalistik saat ini terjadi bukan tiba-tiba. Perubahan yang permanen itu terjadi jika dilakukan dengan perubahan permanen dalam aktifitas kita sehari-hari untuk secara perlahan menolak cara hidup yang kapitalistik.
Cara perlahan tapi pasti agar lepas dari jerat kapitalisme itu adalah dengan menganti dogma persaingan dengan kerjasama, mengganti korporat kapitalis yang menaruh kekuasaan modal lebih tinggi dari orang dengan sistem perusahaan yang menaruh manusia lebih tinggi kedudukanya dari modal material dalam sistem perusahaan koperasi. Mengganti rezim yang mengejar keuntungan bagi segelintir pemilik modal dengan mengejar manfaat bagi banyak orang yang terlibat di perusahaan sebagai jantung ekonomi.
Saat ini memang jalan koperasi, jalan demokrasi ekonomi, demokrasi koperasi, demokrasi konstitusional yang jamin kesetaraan orang itu belum banyak di praktekkan di Indonesia. Praktek koperasi bahkan dipalsukan dan ditikam serta idenya diaborsi sebelum masuk dipikiran anak-anak muda kita. Tapi saya percaya, dengan praktek kecil koperasi yang sedang saya jalani dan diyakini beberapa orang lainya akan mampu mendorong bagi perubahan besar di republik ini kelak.
Tugas saya saat ini adalah mempraktekkan dan mendesiminasikan bahwa toko, bank yang dimiliki bersama dan dikontrol bersama serta dibagi keuntunganya itu bisa berjalan sebagaimana juga mulai menjadi perusahaan demokratis di seluruh dunia.
Bagaimana mempraktekkan pabrik itu bisa didirikan dan dimiliki oleh para pekerjanya dengan sistem kuasa suara setiap yang bekerja dari presiden direktur sampai office boy–nya sama. Bagaimana mendorong dan kembalikan ekonomi rakyat dengan alihkan kekuasaan dan kepemilikan BUMN dari tangan Presiden dan Menteri ke tangan rakyat pemilik perusahaan sejatinya.
Saya yakin sekuat apapun manipulasi yang dilakukan oleh para kapitalis dan pendukung kapitalisme akan runtuh. Perubahan permanen yang diciptakan praktek demokrasi koperasi akan mengubah keadaan.
Jakarta, 25 Mei 2023
Suroto
Penulis Buku “Koperasi Lawan Tanding Kapitalisme“
0 Comments