Pertunjukan Seni Teatrikal “Para Penggilas Kemanusiaan”

Aug 20, 2021 | Warta Berita

Dimasa Pandemi yang sudah berjalan hampir dua tahun ini banyak hal yang menyebabkan perubahan peradaban dan memaksa kita harus bertransformasi menyikapi serta mensiasati agar dapat bertahan hidup. Baik hidup sebagai mahkluk yang membutuhkan asupan makanan dan juga hidup sebagai manusia yang merdeka dalam berkarya dan berkreatifitas. Hal inilah yang melatar belakangi lahirnya “Three Maker” sebuah group kesenian teater.

Group yang digagas oleh Wiwik Widyawati Soetego dan Eka Kartika Halim yang mempunyai keresahan berkesenian di masa pandemi, akhirnya mengajak Rini Kreet untuk bergabung. Dengan latarbelakang kesenian yang berbeda namun satu visi maka diputuskan untuk membentuk satu grup kesenian yang dinamakan “Three maker”, yaitu singkatan dari tiga “emak emak keren”. “Three Maker” juga mempunya arti lain yaitu pembuat/creator. Seiring berjalannya waktu dan beranggotakan lebih dari 3 orang maka group itu berganti nama jadi “The Maker”.

Jelang kemerdekaan, The Maker memutuskan untuk mementaskan karya pertama yaitu teatrikal puisi yang kebetulan diwadahi oleh Meditasi Corona Virus sebagai wadah berkesenian di masa pandemi yang mempunyai cakupan nasional dari Aceh sampai Papua. Membawakan puisi Nuyang Jaimee berjudul “Para Penggilas Kemanusiaan”, The Maker mendapat penghargaan sebagai salah satu penampil terbaik dengan konsep terbaik di acara yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia tersebut.

Pertunjukan yang dilaksanakan pada Selasa 17/08/2021) menampilkan pembacaan puisi yang dipadukan gerakan teatrikal serta musik terasa sangat indah dan menyentuh. Lantunan puisi, gerak dan harmonisasi musik melebur menyatu di dalamnya diiringi latar belakang musik yang penuh semangat dan didominasi warna merah putih memunculkan gairah dan semangat bagi yang menyaksikan. Terasa menyihir para penonton untuk terus menyaksikan pertunjukan ini.

Teater yang diperankan dari naskah puisi Nuyang Jaimee ini sangat bagus. Seorang perempuan penyair seksi, pegiat aktivis sosial budaya yang tergabung dalam komunitas penulis wanita indonesia dengan bahasa yang indah dan lugas coba mengkritisi tanpa menghakimi, menyampaikan realita yang masih terjadi di negeri ini. Potret para penggilas kemanusiaan yang bicara soal moral dan etika namun penindasan terhadap kemanusiaan tidak pernah membuat mereka menyesal dan harakiri.

Acara tersebut ditampilkan secara live streaming Facebook di akun meditasi corona virus, pertunjukan ini di sutradarai oleh Eka Kartika Halim,penulis mengenal sosok Eka Kartika Halim ketika sama-sama kuliah di sebuah kampus IISIP Jakarta. Sejak masa kuliah Eka K Halim sejak udah aktif sebagai pegiat seni teater, dan sudah hampir dua dasawarsa sejak lulus beliau masih konsisten sebagai pegiat seni budaya khususnya pelakon di dunia teater. Salut untuk Eka Kartika Halim dan The Maker, sangat menginspirasi ditengah pandemi tetapi tetap berkarya dengan hati dan loyalitas demi menghadirkan sebuah karya untuk negeri di hari kemerdekaan negeri tercinta Indonesia yang ke 76. Sukses terus untuk The Maker kami tunggu kembali karya-karya kalian.

H.Iqbal,S.Sos

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This