Perlunya Belajar Etika Dunia Digital

Nov 25, 2021 | Opini

Ungkapan dunia digital paling sering digunakan ketika mendefinisikan kefasihan digital, dan literasi digital. Dunia digital adalah ketersediaan dan penggunaan alat digital untuk berkomunikasi di Internet, perangkat digital, perangkat pintar, dan teknologi lainnya (Wikipedia).

Canggihnya teknologi sekarang tidak membuat sebagian penggunanya semakin pintar. Tapi malah kebablasan dalam menggunakan teknologi tersebut, apalagi di media sosial dan media online. Itu dapat dilihat dengan adanya beberap kasus yang terjadi, bahkan sudah ada yang diputus oleh pengadilan.

Salah satu kasus yang sering terjadi di dunia internet adalah banyaknya orang yang bersembunyi di balik akun anonim, hanya untuk sekedar melakukan ‘serangan’ atau asbun (asal bunyi) ketika membaca judul sebuah berita tanpa memahami isi dan permasalahan secara menyeluruh.

Media yang semakin bebas dan tanpa batas menjadi berbahaya, jika tidak dipahami dengan bekal edukasi yang baik. Sesuatu yang baik atau buruk menjadi hal yang mudah untuk dipermainkan dengan framing yang dilakukan oleh media daring.

Permasalahan yang begitu kompleks dalam dunia digital perlu diketahui dan dipahami dengan kacamata yang tepat. Apa kacamata itu? Tentunya etika dalam dunia digital. Etika dipahami sebagai nilai karakter manusia yang ideal dalam masyarakat dan mengarahkan manusia untuk berperilaku sesuai nilai moral.

Apakah permasalahan ini terkait dengan isu literasi? Tentu saja ada kaitannya. Dengan tingkat literasi yang rendah akan sulit bagi seorang individu untuk memahami maksud dari sebuah pernyataan secara menyeluruh atau mengungkapkan sesuatu secara baik dan mudah dipahami oleh orang lain. Karena membaca dan menulis adalah dua hal yang saling berkaitan sehingga untuk menghasilkan karya yang baik maka perlu diikuti bacaan yang banyak pula. Maka dari pemahaman literasi yang baik akan membentuk pola pikir dalam menuliskan sebuah ide dengan runut dan jelas.

Apa pentingnya etika di dunia digital? Etika digital merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri dan mempertimbangkan tindakan ketika berada dalam dunia digital pada kehidupan sehari-hari. Aturan yang berlaku saat menggunakan internet perlu disamakan dengan aturan yang berlaku di dunia nyata.

Sebagaimana diketahui terdapat konsekuensi dari setiiap tindakan yang dilakukan, begitu juga dalam berkomunikasi melalui internet. Ada aturan dan norma-norma yang mengatur. Kalau tidak paham dengan hal tersebut, maka akan banyak muncul sikap cyberbullying hingga hoaks yang tidak terbendung. Dan bagi yang melakukan hal-hal tersebut, akan menerima ganjarannya sesuai dengan hukum yang berlaku.

Ini perlu dipahami agar tidak ada lagi masyarakat yang asbun dalam menanggapi sebuah fenomena atau berdebat tanpa “isi”, terutama di media sosial.

Melalui gawai dan jaringan internet semua orang mengakses informasi, hiburan, dan juga bisa terhubung dengan teman, bahkan keluarga. Gawai tidak bisa lepas dari genggaman karena banyak hal yang terhubung dengan perangkat tersebut seperti rapat pekerjaan, organisasi siswa, pelajaran di kelas, materi secara daring, hingga pemenuhan kebutuhan rumah tangga melalui aplikasi daring. Oleh karenanya, diperlukan pemahaman mendasar mengenai etika dalam menggunakan gawai dan hidup dalam dunia digital.

Batasan yang kabur dalam etika pada penggunaan internet perlu diperhatikan lebih. Terutama bagi para guru yang memiliki tugas untuk mengedukasi siswa, perlu memberikan materi tentang etika dunia digital. Sebab hal ini penting untuk diketahui sebagaimana banyak hal yang terhubung dengan dunia digital. Materi yang sesuai akan membawa siswa menjadi paham mengenai etika dasar dalam bersosialisasi, baik secara interaksi langsung dan interaksi digital. Sehingga diharapkan dengan adanya pembelajaran mengenai etika digital ini akan mampu membentuk karakter yang paham dan awas dalam menanggapi sebuah fenomena.

Suksesnya pembentukan karakter ini perlu didukung dengan faktor literasi yang dimulai dari kebiasaan. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa etika dalam dunia digital sangat penting untuk dipelajari dan dipahami agar tidak terjadi penyalahgunaan dalam menggunakan media.

Baca Juga

0 Comments

  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This