Perempuan dengan segala kekejamannya…
Merusak sedikit demi sedikit…
Membunuh perlahan namun pasti…
Hingga surga di telapak kaki lenyap dihantarkan pada neraka…
Tanpa rasa bersalah meski setitik…
Kerudung indah dikenakan raga yang terobsesi kepalsuan…
Bedak dan gincu dipasang baik-baik sebagai topeng penutup dusta…
Sujud dan suci diumbar untuk mencari pengakuan…
Sementara kebencian terus terlontar bak bisa semburan ular…
Kewajiban diabaikan, hak terus dituntut…
Sungguh merugi hati perempuan tak bernyawa yang diliputi kelamnya kesombongan…
Otak semakin kosong dikuasai kejamnya durjana…
Segala yang baik dan benar terus tertutup tanpa pernah mampu membuka…
Harta dan dunia terus digenggam erat-erat seakan mampu dibawa sampai mati…
Semua hinaan menjadi bukti hinanya diri…
Perempuan kejam, sampai kapan mampu bertahan?!
Tangismu tidak lagi menjual!!!
Hakmu tercabut congkakmu!!!
Deritamu, ulahmu!!!
Tertawalah jika mampu!!!
Aku, Perempuan Merdeka yang Akan terus tersenyum…
Senyumku membunuhmu…
13 Juli 2021
Mariska Lubis
Alhamdulillah, meninspirasi, sedikit demi sedikit mulai paham puisi Teh Mariska, gaya bahasanya kadang diluar nalar yang saya punya. bimbingannya selalu dinanti