Percakapan Sahabat: Ke Mana Bintang Kejora?

Nov 22, 2021 | Puisi

Visits: 0

ML: Bintang Kejora… apa kabar dengan dirimu? Sudah lama tak melihat kedip genit manjamu… apakah awan terlalu mengerikan untuk dirimu lawan?

RC: Bukan awan yang mengerikan
Tapi lampu tower telkom yamg mencoba mengalihkan pandangan…

ML: Kenapa harus begitu banyak tower yang berdiri? Apakah karena terlalu banyak manusia yang memakai gadget dan mengeluh bila tidak ada jaringan?

PH: Padahal awan tidak menunggu sinyal gadget dari bumi
Kapan hatinya senang, sukarela dia siramkan sejuk.
Padahal pohon tidak sakit hati kepada angin, ketika setiap saat dayu menggugurkan dedaunan nya…

RC: Hahaha..
Itulah manusia, mereka takut jaringan antar sesama mereka hilang
Tapi sering tidak peduli dengan jaringan yang menghubungkan mereka dengan Rabbnya…

MS: Geli mengganggu telingaku, saat menikmati segelas jahe panas di warung koboy.

Saat jaringan tidak stabil, segala makian tajam menikam menyalahkan segalanya “angin, petir, hujan, dan segala ciptaanNya dipersalahkan”…

Bisikku “anjing bener nih orang,” tak terasa aku ikut ikutan memaki.
Korban iklan sih loe, satu tower satu kecamatan seantero negeri “bener”, tapi mereka lupa, satu kecamatan seluas kabupaten kota…

PH: Bintang bintang tidaklah murka kepada awan. Ketika tatap indahnya ke bumi, terhalangi.
Sinaran kasihnya tidak mampu dicurangi oleh tutupan gelap kebencian…

RC: Kadang ingat
Tapi lebih sering lupa
Dalam keringat panjatkan doa
Kejora berkedip doa pun sirna…

PH: Bintang Kejora, jangan pergi
Tetaplah di sini merajut mimpi dan harap
Bersamaku dan kaumku
Ada penganan sukma yang ringan melangkah
Ada nyanyian kidung bersahaja mengalun…

RC: Apakah semua orang tahu akan itu?!

MS: Bintang kejora menghipnotisku dalam lelapan mimpi, kepeluk lari, ku cium mengelak, candanya mengasyikkan…

YL: Kejoraku sirna terbawa angin yang kencang
Yang tersisa hanya jejak di awan
Tapi cahayanya tetap menyisakan sinar di hatiku
Memberi asa yang tak terbatas…

RC: Nur kejora sirami bumantara
Penghias malam tanpa harap imbalan
Tapi sering terabaikan
Karena sekarang lampu tower yang utama…

PH: Kejora sangat sabar
Bahkan ketika gelapnya langit menghapus kilaunya
Namun gelap malam tiada akan memupus rinduku padamu
Sinar Kejora tetap bersemayam
Menemani kemanapun cintaku
Pergi…

NR: Kejora itu akan tetap ada, tapi sejenak dia rehat…
Biarkan mentari tampil menyinari bumi
Hingga terbenam di kala senja nanti
Dan kejora kembali hadir cemerlang menyinari gelap malam menemanimu yang tengah bermimpi…

AS: Kejora…
Mengejarmu tiap malam membuatku lupa akan rindu
Karena sinyal yang timbul tenggelam tak selaras dengan anganku
Di sana ada yang selalu menunggu
Karena terhalang tower kutitipkan saja lewat dirimu
Katakan padanya, aku baik-baik saja
Ada secangkir kopi yang selalu setia
Dan esok pagi, aku selalu siap menyapa buana…

RY: Gelapnya malam tak membutakan mata
Menggapaimu yang begitu jauh di sana
Membuncah rasa berbaur di dada
Akan kah itu hanya anganku semata

Ayolah kejoraku
Sambut aku malam ini
Meski itu harus berbalut sunyi sepi sendiri di hati
Namun aku yakin Dia selalu ada di sini

NR : Duhai kejora…
Hadirmu senantiasa dinanti
Ketiadaanmu menuai sepi
Rindu berkepanjangan
mengharapkan kamu datang kembali…

PH : Siang nanti terik tak bisa menghapus hangatnya Kejora.
Begitu pula cintaku
Tak mampu terpupus gulita…

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This