Perambatan

by | Oct 22, 2021 | Puisi

Terduduk tertunduk meresapi alam semesta
Tiada kata yang terucap, suara hati merambat alam jagad jumantara
Setiap detik melintas, keujung tanpa pangkal, bagai sinar pendar raya
Memancar segala penjuru arah, tiada batas mana yang dipijaknya

Begitu luas kuasa illahi tercipta, kasat mata memandang sebatas warna pelangi semata
Warna lain tergambar, Merah, putih, kuning dan biru memberi corak rasa bahagia
Semakin jauh mata menjelajah, tiada lagi batasnya
Perenungan dilegendakan sebagai bukti, cinta kasih sayangnya

Perambatan tiada henti, menyatukan jiwa sesuai kehendaknya
Tiada yang mengetahui sejengkal benang, semua atas kuasaNya
Sungguh indah, bahagia dan terwujud untuk dihadapannya
Menjadi kodrat dan takdirnya, diaLah semata yang menuntunnya

Kekalaman bagai bayang-bayang samar dan nyata senyatanya
Diakui diyakini sesungguhnya, tersimpuh tertunduk hati untukNya
Tiada sepata kata terlantun, jiwa seutuhnya miliknya
Terlahir kembali tak terputus sesuai kodrati, waktunya tiba pemimpin negeri.

Sby, 19 Oktober 2021

Baca Juga

0 Comments

  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This