Penjara Nafsu

Sep 5, 2021 | Puisi

Tangan terbogol kepongahan
Erat mencengkeram, panas melingkar
Menusuk daging menembus sukma
Ruh suci ambyar tak bertuhan

Didorong, ditendang diinjak-injak
Kaki terseret lemas tak bertahan
Tersungkur, bersimpuh, menjerit
Terbayang sebuah kegelapan
Nampak jelas lorong sempit tak bermakna

Iblis terenyum, tertawa ngakak, bersukacita
Tanda kemenangan besar
Setan menari-nari melingkar berpelukan
Rona bahagia karena telah menghancurkan

Aku hanya bisa menundukkan pandangan
Kosong, gelap, semburatpun pudar
Mata sayu, cekung penuh penyesalan
Raga tak bertenaga, hati dipenuhi coretan hitam
Coretan berkelok kelok dunia
Tentang, jabatan dan kedudukan
Harta, tahta dan perawan
Ada masa depan, ada ketakutan kehilangan
Ada anak, istri, pangkat yang tak rela terlepas
Semua membawa senjata, badik, clurit, samurai
Untuk membujuk, merayu, menggoda
menjanjikan kemenangan dan keabadian

Aku kadang tersadar, dan terbangun
Membuat rencana perubahan kebaikan
Madep mantep menghamba
Pada sang Khaliq, pada yang paling Maha
Di atas segala yang Maha

Tapi …
Ia datang membuyarkan
Menggoda dan menertawakan,
Menawarkan madu semu,
Fana dan menyesatkan

Tuhan Kuatkan untuk mengalahkan.

Malang, 29 Agustus 2021

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This