Suara lantang oleh pengeras suara menyebar ke mana-mana
Perintah lima waktu terdengar dengan takzim dan hikmat
Tanda muazin memanggil-manggil sholat
Pengeras suara memperjelas dan membedakan mana yang taat dan ingkar
Segerakan tinggalkan perniagaan, mari kita sholat!
Mengapakah pengeras suara dalam nurani sendiri tak terdengar?
Padahal tutur kata mengajarkan kearifan
Tidakkah terdengar dari pengeras suara hati menyerukan keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta?
Bukankah pengeras suara jiwa berkali-kali mengajarkan kasih dan sejahtera untuk sesama?
Jangan hanya engkau pandai mengajarkan tanpa memberi teladan!
Pengeras suara berpadu dalam aliran darah
Juga terpantau dalam setiap tarikan nafas
Kenapa pula tidak terdengar, tulikah?
Ataukah engkau hanya anggap panggilan sesaat?
Padahal engkau pejabat, punya otorita hebat
Masihkah engkau khianat, tidak mau taubat?
Sedangkan umurmu sudah semakin dekat dan malaikat Izrail mengintai setiap saat
Pengeras suara memanggil-manggil
Masihkah dapat dibeda-bedakan dari mana?
Apakah itu kuasa jahat para pendukung kezaliman?
Ataukah himbauan perlindungan?
Kiwari sulit membedakan kebenaran dan kebatilan
Kebusukan terbungkus kepura-puraan pewangi
Sementara kesucian terliput bayangan keburukan
Cuma kewaspadaan budi pekerti yang dapat menyelamatkan.
Dengarkanlah!
Bersiaplah!
Taatilah!
Bersegeralah!
Langkahkan kaki, menuju surau terdekat!
Pengeras suara telah bertalu-talu memanggil kembali
Masing-masing mengartikan sendiri maknanya.
Depok, 30/6/2023.
Budi Bram
=====
#HariTasyrik
0 Comments