Pengelabuan Samar Digaungkan

Jun 6, 2023 | Prosa

Rimba belantara tampak jelas dipandang kasat netra. Batang, ranting dan dedaunan diam, tenang ada pula yang tergontai terhembus angin pagi. Sejauh mata memandang di atas lembah berbukit terhampar segala jenis pepohonan, walaupun hanya satu yang diketahui, masih banyak pepohonan lainnya tumbuh dengan subur. Awan putih, kelabu membentang di sisi bagian atasnya, tak bergerak seraya seorang pertapa manembah Sang Pencipta.

Dua pupil bola mata bukanlah mengelabui apa yang dipandang, itulah adanya jagad awang-awang setiap saat berganti cuaca, kadang terang, gelap dan lebih-lebih menakutkan. Bukan pula semesta raya membohongi yang berpijak di lapisan bumi, kesemuanya apa adanya yang terhampar dihadapan nan jelas.

Alam semesta raya tiada kehendak membuat kehancuran, kerusakan oleh karena sudah tertata dipersiapkan dengan segala yang ada, berlebih-lebih dan tidak meminta belas kasih. Keindahan dipersembahkan dengan kebahagiaan, seraya disuguhkan oleh dua puluh delapan ruas jari jemari tangan tanpa beban. 

Pada kurunnya waktu cukup panjang mengalami perubahan yang dipijaknya, mengikuti perkembangan keadaan pada setiap dekade dan jaman. Janji yang dipercayakan dengan kejujuran sungguh amat berat, jika tulus dijalankan menyertai keselamatan. 

Seiring berjalannya waktu pergeseran menimbulkan, memicu kemerdekaan hati terkoyak-koyak dengan ulah yang tidak sepatutnya terjadi. Tidak hanya tergiring dari penginjak lainnya, juga yang dipijaknya menjadi ladang perebutan. Perebutan sah maupun tidak patut menjadi pembenar penguasaan atas kuasa sementara.

Pengelabuan bermuara seraya aliran air tiada terhenti, entah dari teringan sampai terberat dengan berbagai percikan hingga gelombang menggulung terpecah belah. Terbawalah angin digaungkan di jagad jumantara, tangisan tidak hanya cucuran air mata, rintihan hati seakan tersayat-sayat dibelah pedang tajam.

*

Keaslian mayapada terhampar, seraya surga di dunia

Terhiasi berbagai pepohonan, Puspa berbagai rupa

Tak terhitung macam, jenis, berada tiada terhingga

Dipersembahkan, disuguhkan, diperjanjikan sepanjang masa

Tiada pengelabuan atas kehendakNya, tercipta tanpa ujung dan pangkalnya

Dipandang kasat mata, jelas nyata tidak bayang-bayang

Semesta raya tak terjangkau, dijelajah sampai berganti peradaban

Secerdas penginjak yang dicipta, tak akan mengungguli Sang Penguasa Semesta 

Kurun masa lalu, hanya bayang-bayang tak tersentuh

Terlewati waktu tiada terhingga, seruas jari hanya dirasakan

Pergeseran pemikiran terarah pengelabuan, menguasai berbagai cara

Mudah meraih tanpa beban, penguasa sebagai tonggaknya

Kurunnya waktu penggerogotan, menggelora tanpa jedah

Tak peduli perebutan dilakukan, setiap sudut tergenggam

Tak terasa titik utama, tengah dan terbawah tinggal nama

Pengelabuan samar digaungkan, semakin terjepit tertindas selamanya

Surabaya, 31 Mei 2023

Yudi Ento Handoyo

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This