Pengabdian Tak Butuh Pangkat

by | Nov 10, 2021 | Pojok

Jawaban klasik sering terlontar dari ucapan mereka yang berebut jabatan dan ingin memiliki posisi, “Saya ingin mengabdi pada rakyat, bangsa, dan negara”. Rasanya sudah muak mendengar jawaban demikian, sebab pada fakta dan kenyataan semua hanyalah sekedar bualan belaka. Bila pun awalnya berniat demikian, hanya segelintir saja yang benar mampu konsisten, selebihnya dan kebanyakan, malah larut dengan kepentingan pribadi, keluarga, dan kelompok. Sesungguhnya memang pengabdian tidak butuh semua itu, mengabdi pada rakyat, bangsa, dan negara bisa dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, kapan saja, tanpa harus memiliki jabatan dan malah sudah semestinya demikian.

Banyak juga yang berpikir bahwa jabatan dan pangkat tinggi adalah berkah, bukti kesuksesan. Apalagi jika mampu memiliki harta benda kekayaan berlimpah dan benar berkuasa. Lupa bahwa semua itu sesungguhnya adalah ujian yang sangat sulit, sebab manusia lebih mudah lupa ketika memiliki semu itu. Ujian tidak diberikan hanya pada yang susah dan sulit, malah bila bersyukur, semua itu justru adalah anugerah. Cara tercepat berilmu dan bijaksana adalah ketika lapar, bukan ketika kenyang. Bersyukurnya yang sulit sehingga ilmu pun lenyap.

Kesuksesan tidak bisa dinilai dari tingginya jabatan dan kekayaan yang dimiliki, apalagi sekedar ketenaran. Kesuksesan paling sulit diraih adalah ketika mampu menjadi seorang manusia yang benar-benar berguna bermanfaat bagi semua dan mampu memberikan segala yang terbaik bagi semua, dengan segala kerendahan hati, kesederhanaan, ketulusan, sebagai hormat dan sujud kepada Yang Maha Kuasa. Bukan sukses bila yang dilakukan hanyalah soal bertahan hidup dan segala kepentingan dunia bagi diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya semata.

Pengabdian dimulai dari jiwa dn hati, dan semua ini tidak bisa dipaksakan. Mau berdalih apapun juga, tetap tidak akan bisa dilakukan bila jiwa dan hatinya tidak ada dorongan untuk melakukannya tanpa ada alasan apapun. Sumpah mau sampai mati juga bisa hanya sekedar sumpah, amanah yang diberikan tidak akan mampu dipegang dan kewajiban akan dilalaikan. Jabatan setinggi apa pun, dibayar dengan gaji dan fasilitas sebesar apa juga, tidak akan mampu membeli jiwa dan hati pengabdi.

Jadi, tidak usah banyak berbual. Berhentilah menjadi pembual. Tidak perlu berlagak seolah seorang pejuang yang penuh pengabdian pada rakyat, bangsa, dan negara, pada Yang Maha Kuasa saja tidak sanggup. Jabatan dan segala harta kekuasaan dunia yang dipuja, dituju, diinginkan, dan dijadikan berhala untuk mengabdi. Alasan untuk membenarkan diri bisa saja dibuat, plus ditambah sumpah, tetapi semua akan dipertanggungjawabkan kemudian.

8 November 2021

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This