Pengajar untuk memerintah daripada mengajar, mengajar dalam KBBI adalah orang yang mengajar seperti guru, pelatih. Dalam KBBI pendidik adalah orang yang mendidik, pengertian tersebut memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik.
Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Guru pada umumnya merujuk sebagai pendidik yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta, anak didik.
Dengan demikian dapat dimaknai sebagai pengajar, pendidik seseorang yang memiliki keilmuan secara specifik dan profesional dalam bidang keilmuannya, untuk disumbangkan kepada peserta, anak didik yang tepat sasaran. Adapun guru lebih konprehensif tidak hanya memberikan, menyumbangkan keilmuannya yang dimilikinya namun juga menyangkut lebih luas, terkait soal pendidikan didalam lembaga formal dan perubahan-perubahan secara mendasar bagi perubahan peserta, anak didik.
Tinjauan yang paling tepat di dalam proses pembentukan perubahan yang paling mendasar jadilah guru yang profesional dalam bidangnya, dan menjadi orang tua asuh sejati yang bersifat sementara, baik menyangkut keilmuan, pelatihan, inovatif yang berkemajuan, berkembang, merubah mindset peserta anak didik berwacana, bercakrawala, tidak hanya pada teks book sebagai pengantarnya dalam sebuah proses, pembelajaran lainnya yang dapat menggugah pemikirannya namun juga perubahan sebuah akhlak yang mulia.
Tidak hanya pada posisi guru sejati di dalam lembaga formal, non formalpun yang paling tepat dengan sebutan guru, di sisi lainnya posisi orang tua juga harusnya memiliki sifat lebih pada kedudukannya sebagai guru sejati bagi anak-anaknya, sebagai pengantaran perubahan perilaku, tingkahlaku, inovatif pemikiran, akhlak setiap waktu.
Jika dengan adanya sebutan berprofesi sebagai guru, namun tidak bisa, tidak mampu secara dohiriah, batiniah mengukir, mempatrikan jiwa raganya, menerapkan dan penerapan secara konprehensif bagi peserta anak didik maka diragukan kegiatan keberadaannya sebagai guru sejati. Apalagi secara kodrati sebagai orang tua yang melahirkan, merawat memberikan segala sesuatunya menyangkut kedekatan hubungan psikologis bagi anak, jika terjadi tidak adanya keseimbangan, keselarasan dalam kehidupan dan penghidupan maka dapat dikatagorikan sebagai kegagalan.
Tidak dapat dipungkiri lagi beban berat sebagai Guru, orang tua, anak pada setiap pembentukan, perubahan baik menyangkut keilmuan, inovatifnya, mindset, akhlaknya oleh karena perkembangan situasi keadaan saat ini begitu cepat perkembangannya juga terkait dengan tekhnologi, hubungan antar teman serta interaksi sosial lainnya, dan merupakan tantangan sesungguhnya pada setiap masa per masa kedepannya.
Perubahan mindset sangat perlu dilakukan perombakan, pengisian, perubahan secara total sejak dini, dengan mengedepankan pembelajaran pendekatan psikologis jiwa, akhlak oleh karena menyangkut jiwa insan manusia. Mindset dapat diartikan sebagai kumpulan pemikiran yang terbentuk sesuai dengan pengalaman secara bertahap dengan keyakinan, sehingga dapat mempengaruhi perilaku, tingkahlaku, percaya diri dan cara berfikir seseorang dalam menentukan sikap, pandangan hingga masa depan seseorang.
Dengan tantangan keadaan begitu cepat, perubahan keadaan begitu pula pada setiap masanya, tidak hanya tantangan internal, tantangan eksternal dari berbagai bidang memberi dampak pengaruh begitu besar dalam perubahan. Tidak hanya orientasi bersaing dengan tekhnologi sangat cepat melaju, tanpa didasari penguatan secara mendasar, perubahan pemikiran, perubahan dan kekuatan jati diri sebagai insan manusia, maka lapis baja akan mengalami kekeroposan, kelihatan besar namun keropos sisi dalam. Sehingga.mudah di koyak-koyak pertahanan, kekuatan seutuhnya menjadi semu.
Sby, 16 Desember 2021.
0 Comments