Pegagan, saya biasa menyebutnya antanan. Sejak kecil sudah tak asing lagi dengan tanaman daun ini karena dulu Emak kerap kali memakannya sebagai lalapan.

Pegagan, antanan, atau daun kaki kuda atau bahasa Latinnya disebut Centella Asiatica, merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, dan pematang sawah. Sering digunakan sebagai penutup tanah.

Tanaman yang satu ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang dan Australia. Kemudian menyebar ke berbagai negara lain.

Selain dapat dikonsumsi sebagai sayur atau lalapan, sejak dulu pegagan telah digunakan untuk obat kulit (misalnya keloid), gangguan saraf, dan memperbaiki peredaran darah. Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit. (Wikipedia)

Selain dimakan segar untuk lalapan, Antanan diolah dengan cara dikeringkan dan dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion.

Masya Allah…. ternyata tanaman liar pegagan ini kaya manfaatnya. Untuk itu mari kita mulai menanamnya di rumah. Jangan biarkan pegagan tumbuh liar begitu saja, mari kita pelihara dan kita jadikan bagian dari apotek hidup di rumah kita.