Pantun Satir Melintir

Sep 13, 2021 | Puisi

  1. Kuda hijau berbaju merah,
    Dikira ayam ternyata rubah,
    Pantas dia berbaju bergincu merah,
    Hatinya penuh marah.
  2. Banyak keledai suka membuai,
    Banyak janji mengurai uang,
    Otak sapi enak digulai,
    Otak udang enaknya dibuang!
  3. Baju batik bermotif papan,
    Jatuh ke empang kotor jadinya,
    Kamu cantik akupun tampan,
    Tapi sayang kita sama-sama ada yang punya.
  4. Santapan enak dulu dan kini,
    Sayur asem sambal terasi,
    Peluk sana rangkul sini,
    Ternyata takut kehilangan kursi.
  5. Satu dua pohon rebah,
    Rebahnya karena disambar petir,
    Satu dua datang musibah,
    Masih juga merasa paling pintar.
  6. Jalan ke taman dengan Elena,
    Tamannya sejuk dipandang mata,
    Apa bisamu cuma menghina,
    Tanpa ada karya yang nyata.
  7. Sudah lama tidak bersua,
    Sekali jumpa semenit saja,
    Selamat datang di enam dua,
    Di mana tukang cabul dikarak bak raja.
  8. Ada itik di pohon rambutan,
    Membawa pasir untuk ditabur,
    Dikira cantik ternyata editan,
    Sudah naksir akhirnya kabur.
  1. Harapanku pupus,
    Bikin mau mampus,
    Aku yang tikus,
    Atau kamu yang rakus.
  1. Gulai daging diiris tipis,
    Rasanya enak seperti sop kepiting,
    Duhai adik si nona manis,
    Cantikmu hilang kalau hatimu keriting.
  2. Duduk bersila di depan goa,
    Naga datang melilit raga,
    Jiwa menangis karena menderita,
    Eh, para tikus malah bergembira.
  3. Petikan dawai kecapi,
    Ada kecupan di lesung pipi,
    Keledai durjana tuna berpikir,
    Tidak punya malu senang memblokir.
  4. Karang besar di atas bibir,
    Paling senang membahas buih perkara,
    Salah benar yang penting mencibir,
    Otak di dengkul dipelihara.
  5. Niat hati memetik pisang,
    Tapi tanganku tak sampai,
    Engkau janji hendak meminang,
    Dirumahmu sudah ada istri tinggi semampai…
  6. Selamat datang orang semenda,
    Silahkan duduk di Singasana,
    Tiga hari untukmu menjadi raja,
    Selanjutnya silahkan kamu bekerja.
  7. Berseluncur di dunia maya,
    Cari resep kue ketan,
    Lenggak lenggok sok kaya,
    Ternyata semua barang kreditan.
  8. Anak Raja mandi di sungai,
    Timbul tenggelam rambutnya basah,
    Ismutia gadang seringai,
    Melihat abang stamina payah.
  9. Mari baca kisah lama,
    Kisah menyayat fatwa pujangga,
    Aduhai kakak duhai dinda,
    Hendak ke mana kubawa dupa.
  10. Susan Sandiasih Susan Sarandon,
    Beda nasib beda primbon,
    Kejam nian si mpok Hindon,
    Nak bersua langsung keprabon.
  11. Mas Yudi berandai andai
    Anak Sultan banyak perangai
    Mas Yudi bersorak sorai
    Dapat dara tinggi semampai
  12. Bang Mamat lemas terkulai di beranda,
    Tatapan lesu luar biasa,
    Sahabat Tinta Emas ramai bercanda,
    Bang Hasan Ridwan diam seribu bahasa.
  13. Kakek sariawan jalannya dituntun,
    Di bahu si gadis, kakek bergelayut manja,
    Bang Hasan Ridwan ayo kita berpantun,
    Jangan hanya pandai berfoto saja.
  14. Ada tahta terlihat mewah,
    Yang kulihat tidak salah,
    Pantas saja suka memfitnah,
    ternyata gemar menggibah.
  15. Pantun satir,
    Mari mampir,
    Siapa tersindir,
    Silahkan minggir.
  16. Berjualan di pinggir sawah,
    Anak gadis jual sajadah,
    Dibeli satu minta dua,
    Senyam -senyum minta tinggal serumah.

12 September 2021

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This