- Kuda hijau berbaju merah,
Dikira ayam ternyata rubah,
Pantas dia berbaju bergincu merah,
Hatinya penuh marah. - Banyak keledai suka membuai,
Banyak janji mengurai uang,
Otak sapi enak digulai,
Otak udang enaknya dibuang! - Baju batik bermotif papan,
Jatuh ke empang kotor jadinya,
Kamu cantik akupun tampan,
Tapi sayang kita sama-sama ada yang punya. - Santapan enak dulu dan kini,
Sayur asem sambal terasi,
Peluk sana rangkul sini,
Ternyata takut kehilangan kursi. - Satu dua pohon rebah,
Rebahnya karena disambar petir,
Satu dua datang musibah,
Masih juga merasa paling pintar. - Jalan ke taman dengan Elena,
Tamannya sejuk dipandang mata,
Apa bisamu cuma menghina,
Tanpa ada karya yang nyata. - Sudah lama tidak bersua,
Sekali jumpa semenit saja,
Selamat datang di enam dua,
Di mana tukang cabul dikarak bak raja. - Ada itik di pohon rambutan,
Membawa pasir untuk ditabur,
Dikira cantik ternyata editan,
Sudah naksir akhirnya kabur.
- Harapanku pupus,
Bikin mau mampus,
Aku yang tikus,
Atau kamu yang rakus.
- Gulai daging diiris tipis,
Rasanya enak seperti sop kepiting,
Duhai adik si nona manis,
Cantikmu hilang kalau hatimu keriting. - Duduk bersila di depan goa,
Naga datang melilit raga,
Jiwa menangis karena menderita,
Eh, para tikus malah bergembira. - Petikan dawai kecapi,
Ada kecupan di lesung pipi,
Keledai durjana tuna berpikir,
Tidak punya malu senang memblokir. - Karang besar di atas bibir,
Paling senang membahas buih perkara,
Salah benar yang penting mencibir,
Otak di dengkul dipelihara. - Niat hati memetik pisang,
Tapi tanganku tak sampai,
Engkau janji hendak meminang,
Dirumahmu sudah ada istri tinggi semampai… - Selamat datang orang semenda,
Silahkan duduk di Singasana,
Tiga hari untukmu menjadi raja,
Selanjutnya silahkan kamu bekerja. - Berseluncur di dunia maya,
Cari resep kue ketan,
Lenggak lenggok sok kaya,
Ternyata semua barang kreditan. - Anak Raja mandi di sungai,
Timbul tenggelam rambutnya basah,
Ismutia gadang seringai,
Melihat abang stamina payah. - Mari baca kisah lama,
Kisah menyayat fatwa pujangga,
Aduhai kakak duhai dinda,
Hendak ke mana kubawa dupa. - Susan Sandiasih Susan Sarandon,
Beda nasib beda primbon,
Kejam nian si mpok Hindon,
Nak bersua langsung keprabon. - Mas Yudi berandai andai
Anak Sultan banyak perangai
Mas Yudi bersorak sorai
Dapat dara tinggi semampai - Bang Mamat lemas terkulai di beranda,
Tatapan lesu luar biasa,
Sahabat Tinta Emas ramai bercanda,
Bang Hasan Ridwan diam seribu bahasa. - Kakek sariawan jalannya dituntun,
Di bahu si gadis, kakek bergelayut manja,
Bang Hasan Ridwan ayo kita berpantun,
Jangan hanya pandai berfoto saja. - Ada tahta terlihat mewah,
Yang kulihat tidak salah,
Pantas saja suka memfitnah,
ternyata gemar menggibah. - Pantun satir,
Mari mampir,
Siapa tersindir,
Silahkan minggir. - Berjualan di pinggir sawah,
Anak gadis jual sajadah,
Dibeli satu minta dua,
Senyam -senyum minta tinggal serumah.
12 September 2021
0 Comments