Duduk asyik ngopi di pojok dengan kursi antik sambil ketak ketik tulisan di laptop, seolah terlempar mesin waktu ke era 40-60 an. Terbayang sedang satu ruangan dengan tokoh-tokoh pergerakan republik di masa awal kemerdekaan yang begitu bergelora. Bayangan ke masa silam seperti tertulis di buku-buku dan video sejarah, bisa muncul karena kursi dan meja yang ada di lokasi ngopi “Kopi Lumbung Mataram” Kotagede Yogya, semuanya bermodel lawas.
Kotagede Yogyakarta memang kota lama. Kota para pengrajin perak yang hingga kini masih banyak toko di sepanjang jalan Kotagede yang menyediakan aneka souvenir atau perhiasan berbahan perak. Dulu sempat menjadi pusat pemerintahan Sultan Agung-Mataram setelah pindah dari Kraton Pleret. Jika ke lokasi kopi Lumbung Mataram, cukup cari saja Jl Purbayan, masuk sekitar 200 meter setelahnya ada plang kecil di pinggir jalan sebelah kiri bertuliskan “Kopi Lumbung Mataram”.
Destinasi wisata ngopi yang baru diresmikan sejak Desember 2020 lalu, sekarang dikelola oleh keturunan ke 6 dari Mbah Somohardjo, pemilik rumah “Kopi Lumbung Mataram”. Menurut Zuraida, salah seorang keturunannya, rumah antik yang dijadikan lokasi ngopi baru ini berdiri sejak 1750 atau sekitar 271 tahun lalu. Sebelumnya rumah besar tersebut sempat menjadi usaha pengolahan tembaga dan juga usaha kain tenun khas Kotagede. Namun seiring waktu berjalan, usaha tersebut tidak lagi dapat diteruskan. Terlebih dengan datangnya pandemi covid 19.
“Ketika sedang bingung karena tidak ada pemasukan usaha lagi, sementara kami harus terus membayar PBB rumah dan tanah yang cukup luas puluhan juta per tahun, maka muncul ide membuat destinasi wisata ngopi dan makan minum sekadar untuk bertahan dan bisa membayar pajak PBB,” kata Zuraida kepada tintaemas.co.id.
“Ada memang masukan untuk menjual saja tanah dan bangunan, tapi hal itu bagi kami sangat menyakitkan. Mending dibuat usaha saja,” imbuh Zuraida lagi. Dan kini keluarga besar cukup bersyukur, dengan dukungan Pemda setempat, usaha Kopi Lumbung Mataram bisa diwujudkan dan sedikit banyak sudah menarik perhatian banyak kalangan.
Buka sejak pukul 10.00 pagi hingga 21.00 WIB, Kopi Lumbung Mataram cukup diminati pengunjung yang baru mengetahui destinasi unik ini dari media sosial. Kebanyakan karena rasa penasaran ingin menikmati suasana khas masa silam yang diwakili oleh kursi dan meja lawas serta aneka perabot antik lainnya. Ditambah aneka menu masakan khas Kotagede dan kopi yang bisa dinikmati pengunjung.
Nah, bila anda penasaran, silakan sempatkan waktu berkunjung ke “Kopi Lumbung Mataram”, sekadar mengenang masa silam. (017)
0 Comments