Nilai Sebatas Terlihat Mata

by | Oct 20, 2022 | Pojok

Oleh: Mariska Lubis

Lampu pijar yang bersinar terang indah mempesona mampu membuat kupu-kupu melupakan cahaya rembulan hingga kehilangan arah, dan lalu tersesat tanpa tahu lagi jalan pulang”.

Seekor kupu-kupu bersayap lemah dilanda kebingungan. Terus berputar-putar mengelilingi pijar cahaya lampu yang bersinar terang di pelupuk malam. Hendak ditolong, malah semakin kebingungan dan berusaha menghindar. Pagi, dia tergeletak mati.

Rembulan malam itu tidak bersinar terang. Awan tebal hitam menyelimuti dengan segala kekuatannya. Angin berhembus dengan segala daya tak mampu menghapus. Meski demikian, rembulan tetap berusaha memberikan terang yang dipantulkan matahari agar tiada yang tersesat. Malang, kupu-kupu lebih terpesona dengan terangnya cahaya palsu meski nampak lebih terang.

Terlalu mudah mata menipu diri sendiri yang melihat. Apa yang nampak dianggap dan diyakini adalah terbaik dan benar, lupa bahwa bahkan warna yang terlihat indah sekalipun hanyalah hasil tipuan mata atas terang gelap. Bahkan mampu membuat “buta dan gelap”, tidak lagi mau menerima sisi lain yang tidak terlihat dan tidak diketahui. Diberitahu pun menolak dan marah, padahal, kehidupan ini penuh dengan tipi muslihat dan ada banyak sisi.

Seseorang bisa nampak cantik dan ganteng penuh polesan, ketika dihapus semua, jauh berbeda. Orang yang nampak kaya, memiliki jabatan tinggi, dan dihormati dianggap sukses, meski di sisi lain kita tidak pernah tahu dari mana semua harta dan jabatan yang diraihnya. Bisa juga kehidupannya tidak senyaman yang dibayangkan, penuh dengan kemarahan dan tiada bahagia, bahkan di dalam kehidupan berkeluarga, meski selalu nampak mesra dan hangat di mata banyak orang yang melihat.

Benarlah apa yang diajarkan, bahwa “jangan pernah menilai seseorang, bahkan dari shalatnya”. Mereka yang berpenampilan baik dan mengajarkan kebaikan pun, ternyata banyak yang korupsi dan tamak. Manusia tidak ada yang selalu benar, pasti ada dosa dan salah. Sisi baik dan buruk ada, dan tidak perlu dipungkiri. Mereka yang berjiwa besar dan hatinya terbuka, akan menerima dengan lapang dada dan melakukan introspeksi. Mereka yang gelap, akan marah dan menuduh. Apa yang diucapkan menjadi cerminan isi kepala dan hati, walau dituduhkan kepada yang berbeda.

Jika hanya menilai dari apa yang terlihat mata, maka sangat mudah tersesat dan disesatkan. Gedung mewah, bangunan hebat, ragam acara dan kegiatan bisa dibuat dan mendapat pujian. Siapa yang tahu dari mana dana untuk semua itu berasal?! Jika hal ini dianggap tidak penting, tidak mau tahu, dan banyak lagi alasan dibuat, maka hendaknya bersiaplah bernasib sama seperti kupu-kupu itu.

Nilai sebatas terlihat mata bisa jadi sangat luar biasa, lantas bagaimana dengan yang tidak mau dilihat dan tidak terlihat?! Jadi teringat dengan ajaran Komunis dan materialis yang pandai menipu dengan politik “Mercusuar”-nya. Manusia memang mudah disesatkan mata.

Bandung, 17 Oktober 2022

Baca Juga

0 Comments

  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This