Menyudahi Kutukan Runner-Up Tim Nasional Indonesia

Dec 10, 2021 | Olahraga

Julukan “The Runner Up” disematkan oleh panitia AFF kepada Tim Nasional Indonesia melalui video pengenalan tim nasional di kanal Youtube AFF Suzuki Cup. Julukan yang tidak mengenakkan bagi tim nasional Indonesia meski memang raihan terbaik tim nasional Indonesia adalah lima kali terhenti di partai final Piala AFF.

Kutukan bermula pada gelaran tahun 2000 yang digelar di Thailand di mana Tim Nasional Indonesia harus tunduk di laga puncak melawan tuan rumah. Kutukan berlanjut pada seri gelaran 2002 di mana Timnas Indonesia dijegal kembali oleh Thailand di puncak dan gelaran 2004 di mana Timnas Indonesia dipaksa menyerah pada Singapura. Berturut-turut harus terjegal di partai final dan menyandang tiga kali runner-up cukup membuat getir dan kesal karena tidak mampu membawa kemenangan di partai final.

Pasang surut perjalanan Timnas Indonesia tampak pada seri AFF 2007 dan 2008 di mana Timnas Indonesia gagal mencapai final. Kutukan masih menghantui di Piala AFF 2010 saat Timnas Indonesia harus kalah di puncak laga kepada Malaysia yang untuk pertama kalinya menjadi juara AFF.

Dualisme liga di tahun 2012 dan 2014 di Indonesia memberikan dampak pada pemilihan pemain Timnas Indonesia. Dua seri tersebut menjadi masa kelam Timnas Indonesia di seri Piala AFF karena hanya bertengger di fase grup. Kembali lagi di putaran 2016, Timnas Indonesia membuktikan kekuatannya lagi untuk tampil di laga puncak.

Sayangnya kutukan masih berlaku dan kembali gagal untuk mencicipi gelar juara untuk pertama kalinya. Begitu pun dalam putaran terakhir di seri 2018, Timnas Indonesia terhenti sebelum lolos ke semifinal.

Sampai kapan penantian Timnas Garuda ini untuk mencicipi gelar AFF bisa berakhir?
Banyak faktor yang mempengaruhi Timnas Indonesia gagal meraih gelar di Piala AFF seperti faktor atmosfir tandang, mental bermain, taktik yang kurang matang, dan permainan tim yang kurang baik. Hal yang paling mendasar adalah mental untuk menang, daya juang yang besar pada pemain akan membentuk tim yang kuat. Mental tidak dapat dibangun dengan cepat dan juga tidak dapat secara tiba-tiba mendapat mental yang kuat saat bertandang di negara lawan. Mengatasi hal tersebut, langkah pelatih Shin Tae Yong adalah selalu membiasakan laga uji coba sebagai suatu langkah untuk membentuk tim yang kuat baik di sisi mental, fisik juga taktik. Evaluasi tentu selalu dilakukan setelah melakukan laga uji coba dan perkembangan selalu terlihat dalam setiap laga, mulai stamina pemain yang meningkat, pemahaman taktik yang lebih baik, dan terbiasa melawan musuh yang lebih kuat. Meskipun, beberapa kali pelatih Shin Tae Yong perlu mengingatkan kembali dasar dalam melakukan umpan dan pemahaman taktik agar lebih matang saat melakukan eksekusi di lapangan.

Meskipun menang pada laga pertama melawan Kamboja pada 9 Desember 2021 dengan skor 4 – 2. Timnas Indonesia masih memiliki banyak kekurangan dalam hal build up serangan, eksekusi taktik yang kurang baik, dan pertahanan yang kurang matang. Hal ini cukup untuk menjadi evaluasi para pemain agar bermain lebih rapi dan disiplin dalam melakukan suplai bola juga mendukung pergerakan satu sama lain. Banyak terjadi salah umpan atau umpan yang sifatnya tanggung sehingga membuahkan peluang bagi musuh. Jika kesalahan-kesalahan tersebut tidak segera dievaluasi dan diperbaiki oleh para pemain, tentu peluang untuk lolos melewati grup tidak akan mudah. Menimbang permainan Malaysia dan Vietnam yang masih mengumpulkan poin penuh dari pertandingan sebelumnya, Timnas Indonesia perlu segera berbenah.

Optimisme tentu harus dibangun bersama dengan evaluasi dari pelatih kepada pemain agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Guna menyudahi kutukan runner-up di partai final, Timnas Garuda sangat perlu untuk mengurangi kesalahan yang sifatnya teknis juga menghindari blunder. Permainan perlu ditata lebih rapi, support dalam hal membangun serangan juga harus diperhatikan oleh para pemain, pula positioning yang baik juga harus diperbaiki lagi. Semoga dalam pertandingan selanjutnya melawan Laos pada tanggal 12 Desember 2021, Timnas Indonesia mampu tampil lebih baik lagi dan menembus kembali partai puncak Piala AFF. Dan yang paling penting, menyudahi kutukan runner-up.

Baca Juga

0 Comments

  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This