Menulislah Untuk Kemerdekaanmu!

by | Aug 2, 2021 | Pojok

“Menulis bukan hanya sekedar menulis, menulis adalah menguraikan roh dan jiwa dalam susunan kata dan kalimat, yang mencerminkan apa, siapa, dan bagaimana diri kita sesungguhnya tanpa bisa dipungkiri. Meski ada dusta di dalamnya, tulisan tetap menunjukkan kebenaran, diakui tak diakui. Oleh karena itu, tidak ada tulisan yang tidak berpengaruh, sebab setiap tulisan memiliki pengaruh besar bukan hanya bagi pembacanya tetapi bahkan bagi penulisnya sendiri. Tanpa tulisan, tidak ada perubahan dan peradaban. Tulisan adalah bukti ilmu, adab, dan etika pribadi-pribadi yang menuliskannya.”


Banyak yang berpikir bahwa menulis itu mudah bagi saya, yang memang sejak kecil sudah menulis. Sesungguhnya tidak demikian juga, butuh proses terutama dalam belajar dan mengumpulkan keberanian untuk terus konsisten dalam menulis, dan terutama lagi berbuat tidak berbeda dari apa yang sudah dituliskan. Entah sudah berapa kali saya menyerah dan berhenti menulis, namun saya memutuskan untuk tidak lagi berhenti menulis, karena saya tidak mampu mendustai diri saya sendiri yang memang senang menulis.
Ada masa di mana kekecewaan itu begitu besarnya, hingga saya membakar semua kertas dan buku-buku catatan harian yang berisi tulisan-tulisan saya. Saya marah sekali waktu itu karena merasa dihina dan dipermalukan oleh mereka yang diam-diam membaca tulisan saya. Mereka tidak paham dan tidak mengerti tetapi sudah langsung memvonis dan membuat saya malu, padahal mereka menulis pun tidak memiliki keberanian.

Ada lagi masa dimana saya merasa jenuh, sebab sepertinya orang-orang tidak mengerti apa yang saya tulis. Saya bahkan diledek dan ditertawakan, dianggap sombong, sok tahu, dan lain sebagainya. Saya sampai bingung sendiri, tidak mengerti apa yang salah dari tulisan saya, hingga memutuskan berhenti sejenak, hanya membaca dan membaca saja.
Setelah beberapa saat diam, akhirnya saya menyadari bahwa sebenarnya saya tidak perlu berhenti menulis. Apa yang saya tulis memang tidak perlu dipahami secara langsung begitu saja oleh pembaca. Tidak perlu khawatir akan segala nilai yang diberikan orang lain. Terbukti, bahwa banyak tulisan saya baru dimengerti dan dipahami setelah sudah beberapa tahun kemudian. Malah tulisan saya saat masih kuliah, baru banyak yang paham saat ini. Yang paling parah adalah ketika saya harus menulis karena untuk mencari nafkah. Saya jadi kehilangan orientasi dan kemerdekaan, fokus hanya untuk mencari nafkah. Pada akhirnya saya sadari, tulisan saya menjadi begitu monoton dan membosankan. Saya sendiri muak membacanya. Waktu Itu saya memutuskan benar-benar berhenti menulis, karena saya malu pada diri saya sendiri.

Perlahan saya belajar lagi dan mulai menulis dengan bentuk dan gaya saya sendiri. Saya terus gali dan olah kata serta kalimat, untuk menemukan diri saya sendiri lagi dalam bentuk tulisan. _”Saya harus merdeka, Saya harus mampu menulis dengan ikhlas. Saya menulis bukan karena alasan apapun, Saya menulis karena Allah. Tidak mungkin Saya mampu menulis bila bukan karena Allah yang memberikan dan menghendaki. Saya harus menulis karena hormat dan sujud saya pada Allah, ini adalah ibadah, dan selebihnya terserah Allah,”_pikir saya waktu itu.

Berbahagialah bagi yang diberikan kehormatan oleh Allah untuk mampu menulis. Tidak semua orang diberikan anugerah yang sama, hanya sedikit saja dari jutaan manusia terlahir di muka bumi ini yang mampu menulis, apalagi yang merdeka, original, dan benar-benar tulus dan ikhlas dalam menulis. Jangan takut akan segala nilai manusia, kebanyakan manusia hanya bisa berkomentar dan kritik, tetapi tidak mampu berbuat.

“Menulislah karena Allah, menulislah dalam pelukanNya, di sanalah kemerdekaan Itu begitu terasa”.

Bandung, 7 Juli 2021
Mariska Lubis

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This