Jika keluarga anda adalah keluarga muda, baru mempunyai anak satu atau dua orang, kami rekomendasikan untuk mengenalkan keluarga muda anda kepada alam dengan terlebih dulu berkunjung ke destinasi wisata Mbulak Wilkel, di Kecamatan Pleret, Bantul, DIY. Tapi jika keluarga anda adalah keluarga besar atau baru hangat-hangatnya membina kasih sayang dengan calon istri yang (hampir atau belum) jadi, maka lokasi inipun bisa dijadikan pilihan untuk makan minum bareng. Kongkow duduk di rumah-rumah gubug semacam Honai Papua di tepian sawah pada kiri kanan jalan. Ditemani angin “mamiri” sepoi-sepoi yang bertiup dari area persawahan sekitarnya.
Adalah “Mbulak Wilkel” nama destinasi menarik itu. Sedang naik daun di youtube ataupun tutur tinular. Terletak di Kecamatan Pleret, Bantul, pinggiran kota Yogyakarta tepatnya di desa Tambalan, Pleret.
Lokasi wisata menarik ini memang cocok jika membawa anak semata wayang balita, untuk duduk-duduk menikmati semilir angin persawahan ditemani sang Ayah. Duduk berdua atau bertiga dengan abang atau kakak si kecil, di dalam pondok sawah sekitar 10 – 15 meter dari tepi jalan di area persawahan. Bagus untuk mengajarkan cinta lingkungan dan mensyukuri berkah Tuhan Semesta Alam.
“Mbulak Wilkel” terdiri dari sekitar 5 -10 buah rumah kecil beratap rumbia, yang memang dibangun di lokasi tersebut, lengkap dengan pondok UMKM di dekatnya sebagai tempat jualan aneka jajajan atau minum bagi pengunjung. Harga makan minum dijamin tidak akan menguras kantong pengunjung. Uniknya, destinasi ini belum lama dibangun oleh para pemuda desa setempat paska hari raya Idul Fitri 2021 lalu. Nanang, seorang pemuda dan penggiat asli Mbulak Wilkel mengatakan lokasi wisata tersebut dibangun atas inisiatif bersama para pemuda gabungan dari beberapa desa.
“Kami dulu ber 21 orang, membersihkan lokasi sekitar Ramadhan lalu, dan baru membangunkan rumah-rumah gubug dan lain hal di sini sehabis Idul Fitri. Dimaksudkan untuk menghidupkan ekonomi warga dan juga mempekenalkan lokasi wisata asri di tengah area persawahan yang menarik pengunjung,” kata Nanang, yang juga bertugas menjaga kendaraan setiap pengunjung.
Mbulak Wilkel menurut Nanang, menarik jika dikunjungi pada sore hari, karena selain ramai, juga melihat sunset di area persawahan menjadi sangat mengesankan. Semakin menarik karena pengunjung banyak juga yang menggunakan sepeda beramai-ramai. Hadirnya anak-anak menambah suasana ceria dan menyegarkan mata.
“Tapi kami belum berani buka sampai malam, karena Musholla belum jadi dan masih dipersiapkan,” tambah Nanang. Memang, jika malam hari Mbulak Wilkel diperkirakan semakin menarik. Berdiam di tengah area persawahan di bawah langit berbintang, adalah keasyikan tersendiri. Ditemari temaram lampu pondok. Namun, pengunjung masih harus bersabar, menunggu siapnya Musholla.
Nah, jika anda kebetulan sedang berada di Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk berkunjung ke Mbulak Wilkel. Duduk di pondok sawah sambil bercengkrama atau membuat puisi, atau sambil ngemong balita anda.
Meniup-niup semilir angin, membuang gundah dan cuci mata. Nun di pondok sebelah sana ada seorang Ayah yang sedang memberi makan si kecil dengan cemilan. Ditingkahi suara unggas dan teriakan petani yang menghalaunya dengan tali temali pengusir hama burung. Asyik. (017)
0 Comments