Mana Cintamu dalam Bahasa Indonesia

Oct 17, 2021 | Opini

Visits: 0

Bulan Oktober diperingati sebagai bulan bahasa. Bulan yang memiliki nilai tersendiri bagi bangsa Indonesia, adalah momentum bagi bahasa Indonesia untuk mendapatkan cinta yang nyata dari bangsanya. Selain itu juga sebagai upaya pemerintah membumikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang wajib dikuasai oleh seluruh komponen bangsa. Akan tetapi mana cintamu dalam bahasa Indonesia?

Faktanya saat ini bahasa Indonesia ibarat nyawa terpasung dalam gelegar perang. Gempuran bahasa asing mengepung bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia seakan mendapat cinta yang semu. Kerap kita jumpai, pembicaraan di kalangan generasi milenial seakan tidak selaras karena menyelipkan kata berbahasa asing dan gaul seenaknya. Mereka beranggapan bahwa penggunaan bahasa Indonesia tidak sekeren penggunaan bahasa asing.

Menurut kalangan milenial bahasa asing sangat penting dipelajari untuk masa depan. Misalnya bahasa Inggris, mereka akan lebih percaya diri ketika menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Yang lebih membuat prihatin nyatanya bahasa Indonesia tidak dipupuk sejak dini karena para orang tua saat ini lebih mengutamakan anaknya fasih berabahasa asing ketimbang bahasa sendiri. Alasan inilah yang membuat penulis berpendapat bahwa cinta bangsa ini terhadap bahasa Indonesia masih setengah hati.
Setengah hatinya kecintaan bangsa ini pada bahasa Indonesia karena kurangnya pemahaman akan filosofi, makna dan perjuangan para pendiri bangsa dalam menyempurnakan sarana komunikasi bangsa ini. Pada momentum bulan bahasa ini, kecintaan bangsa Indonesia terhadap bahasa Indonesia harus dipupuk agar cintanya terhadap bahasa Indonesia semakin menguat. Perlu tindakan konkrit untuk mencintai bahasa Indonesia. Tidak sebatas mengenalnya. Tetapi harus tahu bagaimana bahasa Indonesia itu dipelajari. Tidak saja berdasarkan teori, namun tidak ada tindakan konkrit yang dilakukan dalam pengajaran bahasa Indonesia seperti lomba menulis, mendongeng, mengarang, puisi, pantun, menggelar pameran dan lainnya.

Kerajaan Sriwijaya yang berjaya pada abad ke-9 inilah yang berhasil menyebarkan bahasa melayu ke seluruh penjuru Nusantara, bahkan juga wilayah lain di Asia Selatan. Oleh karena itu, penyebaran bahasa Indonesia relatif mudah karena hampir semua wilayah di Indonesia pernah tersentuh oleh bahasa melayu.
Di masa revolusi, para pemuda telah mengukuhkan bahwa bahasa Indonesialah yang mereka gunakan untuk mempersatukan Indonesia. Banyak yang tidak menyadari, bahasa Indonesia ini diwariskan bukan sekedar bahasa. Bahasa Indonesia ialah alat perjuangan yang hebat untuk menyatukan bangsa ini.

Ikrar yang kita kenal sebagai “Sumpah Pemuda”, adalah komitmen awal untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dimulai. Ikrar itu juga sebagai bentuk perlawanan terhadap bahasa Belanda yang saat itu wajib diajarkan di sekolah rakyat.

Butuh waktu yang lama untuk menyempurnakan bahasa Indonesia sesempurna ini. Malahan sebelum bangsa ini merdeka, pada tahun 1942 tekad menyempurnakan bahasa Indonesia sudah ada, yaitu dengan didirikannya Komisi Bahasa Indonesia.

Lembaga inilah yang memangku tugas menyusun tata bahasa normatif, penyesuaian kata-kata modern, hingga menyusun aturan kebahasaan. Seiring zaman badan ini terus berubah sampai akhirnya saat ini menjadi Pusat Bahasa. Disinilah pentingnya bangsa ini mengetahui, bukanlah perkara gampang menghadirkan mutu bahasa yang berkualitas dan bermartabat.

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This