Lemari

Nov 14, 2021 | Puisi

kala itu aku sedang telanjang di depan cerimin yang melekat pada sebuah lemari
ya terlihat hina
hanya terlihat kulit dan rambut
sama dengan binatang

lemari pakaianku terletak di tengah
jadi setiap kali ku bercermin aku seperti menjadi tontonan
ditonton tembok, meja dan lampu

ah ya saatnya berpakaian
lemariku agak reot
memang jati kuat tapi paku pakunya sudah berkarat
jadi harus pakai perasaan membukanya

krek haha bukan lepas, memang terkadang bunyi begitu
sesekali berdecit kalau ketika membukanya gak diangkat sedikit

hitam hitam hitam
dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah
celana, baju, kemeja, dan jaket
padahal aku bukan agen man in black
ah ya da celana biru kotak – kotak dari M

mulai dari pakaian dalam dahulu
lanjut celana kemudian baju
munkin aku akan pakai kemeja untuk sekarang
kemeja hitam yang kebesaran

saat menutup pintu lemari otomatis aku melihat cermin lagi
kali ini tidak begitu hina melihatnya, sudah berpakaian

tapi aku melihat kepalaku seperti wadah perkakas
dengan tangan, kaki, dan tubuh yang sama
seolah isi kepala ini gergaji, palu, juga meteran
kata M itu cerminan diri

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This