Keunggulan Koperasi di Indonesia Disembunyikan

Sep 3, 2021 | Ekonomi/UMKM

Koperasi selama ini dipandang sebagai organisasi kuno, dianggap hanya sebagai cita-cita politik semata dan jadi slogan. Koperasi diagungkan tapi tidak jadi praktik keseharian.

Padahal, koperasi itu sebetulnya secara bentuk adalah perusahaan modern dan futuristik sebagai kelembagaan. Koperasi memiliki dasar keunggulan sebagai bentuk organisasi demokratis. Mereka tidak hanya memungkinkan bagi banyak orang untuk bisa ikut kendalikan kebijakan perusahaan, tapi juga membuka akses kepemilikan bagi semua orang baik bagi pekerja bahkan konsumennya sekalipun.
Selama ini perusahaan konvensional hanya mampu bertransformasi sampai dengan berbagi kepemilikan pada pekerjanya secara terbatas.

Model kelembagaan koperasi ini telah melampaui sistem perusahaan konvensional yang hanya berorientasi bagi kepentingan pemegang saham (shareholder). Koperasi sudah berparadigma multipihak (multistakeholder). Ini yang belum banyak dipahami masyarakat. Sehingga masyarakat banyak yang tidak tahu beda koperasi dan korporasi. Koperasi di Indonesia itu keunggulannya sebagai perusahaan justru cenderung disembuyikan.

Koperasi di negara maju seperti Amerika Serikat misalnya, di sana bahkan kelembagaanya telah mampu selenggarakan kegiatan layanan publik seperti rumah sakit dan jasa perlistrikan. Sebut saja misalnya perusahaan koperasi listrik yang masif di seluruh negara bagian seperti NRECA (National Rural Elextricity Cooperative Association), dan jaringan rumah sakit terbesar di kota Washington seperti Koperasi Group Health.

Di era ekonomi berbagi dan digital saat ini, sebetulnya kelembagaan koperasi ini memiki kesesuaian untuk jadi pilihan badan hukum karena memungkinkan kepemilikan dari seluruh pihak baik investor, inventor, pekerja, bahkan konsumen.

Komunitas ekonomi kreatif semacam talent baru para konten kreator misalnya, mereka bisa aktif dirikan koperasi platform bersama. Contohnya para fotografer di Vancouver Canada yang dirikan koperasi platform fotografi yang keuntungannya sepenuhnya dikembalikan kepada konten kreatornya. Bahkan sudah ada koperasi multipihak karena penonton/viever juga bisa ikut miliki perusahaan seperti FairBNB, Resonate, dan lain-lain.

Mestinya anak anak muda yang berbasis komunitas dan juga para pemilik talent-talent baru serta wirausaha sosial untuk pertimbangkan model kepemilikan koperasi ini sebagai alternatif.

Jakarta, 1 September 2021

Salam,

SUROTO

Baca Juga

0 Comments
  1. Kalau penulis kurang jujur dalam menyajikan karya tulus, pasti dan pasti akan menyesatkan. Maka catatlah sejarah sebagaimana adanya. Syukur2 bisa…

  2. Sangat menginspirasi dan menopang semangat

  3. Sangat inspirasi, membantu menumbuhkan motivasi dan penopang semangat

Pin It on Pinterest

Share This