Perkembangan peradaban setiap masa, bertambah perhelatan persaingan antar sesama
Perputaran kehendak tidak ingin kalah, menang dalam pikirannya
Saling menguasai, menyerang, apapun dilakukan rasa diabaikannya
Keberanian disuarakan, siapa kuat akan menang menguasainya
Pijakannya bagai tembok raksasa, lisan tidak terjaga bersandar kayu saatnya punah
Memercikkan kalimat tanpa rasa, di hadapannya dianggap lemah daya
Kuat, kuasa, semua dalam genggamannya, itulah dalam benaknya
Tiada lagi yang merintanginya, melangkahkan jalannya semaunya
Tiada sadar menganga bagai bara api, menjilat bagaikan kilatan cahaya
Dijepit, dihimpit, dililit, dicegah setiap langkah tidak seirama
Suaranya menggelegar, menarik, menusuk setiap celah
Melangkahkan setiap sudut sesuai kehendak, mematrikan tujuannya
Tangisan, jeritan hati hilang musnah, tinggal bola mata menerawang ke sudut pilar
Tak berkutik, tak mampu bersuara, wujud raga ada, jiwa tak kuasa
Sayap kepaknya tak punya daya, terbang dibidiknya
Masa waktu terlindas sudah, kerusakan menggelinding, membias ke mana-mana, roboh terbelah empat penjuru arah.
Sby, 24 Desember 2021
0 Comments